Penyebab Rambut Bayi Rontok Usai Lahir

Saat lahir rambut bayi lebat tapi ketika setelah melewati bulan pertama dan kedua biasanya terlihat ada kerontokan rambut.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 07:00 WIB
Bayi Meninggal
Ilustrasi rambut bayi rontok (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tidak perlu khawatir bila rambut bayi yang mulanya tebal kemudian menipis bahkan tampak botak gara-gara rontok. Menurut dokter spesialis anak, Anda tak perlu panik melihat hal ini. Kerontokan rambut pada bayi di awal kehidupannya di luar perut ibu merupakan tanda sedang beradaptasi.

Bayi memiliki rambut sejak dia masih di perut ibu tepatnya saat trimester pertama. Namun, sesudah lahir, rambut tersebut akan rontok. 

“Perubahan hormon yang besar umum terjadi pada bayi setelah dilahirkan. Yang bisa menyebabkan semua rambut bayi untuk berada dalam tahap istirahat,” jelas Sage Timberline, dokter anak di University of California, Davis, Children's Hospital in Sacramento, Amerika Serikat.

Ibu dan bayi melewati perubahan hormon besar saat melahirkan, yang diperlukan untuk kelahiran yang sukses. Terjadinya persalinan menyiapkan tubuh bayi untuk mulai memproduksi hormon yang diperlukan untuk kehidupan diluar rahim.

Beberapa hormon membantu perkembangan arteri dan pembuluh darah bayi. Memastikan bahwa organ mendapat aliran darah saat bersalin dan setelah tali pusar dipotong kata Sage kepada Live Science.

Salah satu hormon yakni kortisol yang berperan membantu menyempurnakan paru-paru bayi, berperan terhadap pengambilan napas pertama bayi saat di luar rahim. Hormon ini juga membantu bayi menghasilkan energi dan panas tubuh.

Kortisol juga berperan dalam beragam fungsi fisiologis. Dari membangun metabolisme menghadapi stres. sehingga hormon ini juga membantu mengarahkan energi ke fungsi vital tubuh. 

Ini dianggap sebagai hormon stres, karena timbul dalam situasi tidak nyaman itu. Di kala stres, kortisol membantu mengarahkan energi ke fungsi vital. Jauh dari fungsi yang tidak terlalu diperlukan, seperti pertumbuhan rambut.

“Persalinan membuat bayi stres,” kata Sage.

Stres tersebut memicu produksi kortisol, yang menyalurkan energi ke organ-organ vital untuk bertahan hidup, sementara rambut dianggap yang tidak vital. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Rontok pada Usia 8-12 Minggu

Bayi
Boston Marin Simich, bayi empat bulan dengan rambut super tebal. (dok. Instagram @tarasimich/https://www.instagram.com/p/BwR7vvclrb7/)

Rambut bayi biasanya rontok pada 8-12 minggu pertama. Lalu, akan tumbuh kembali di usia 3-7 bulan. Kemudian menjadi lebat setelah si Kecil 2 tahun.

Waktu dan pola kerontokkan serta pertumbuhan rambut tergantung pada berbagai faktor. Seperti jenis kelamin, etnis, gen, kondisi kelahiran (prematur, awal atau terlambat; atau melalui persalinan normal atau operasi caesar) dan nutrisi bayi.

Mitos bahwa mencukur rambut bayi bisa menyebabkan rambutnya menjadi lebih tebal, tidaklah benar. Memotong rambut bayi akan membuat ujungnya menjadi runcing. Menyebabkan rambut terlihat tampak lebih gelap dan lebih tebal untuk sementara.

Menurut Katie Ellgass, dokter anak di Stanford Children's Health Altos Pediatric Associates, Amerika Serikat, jumlah dan lokasi folikel rambut ditentukan secara genetik. Warna dan tekstur rambut bisa berubah di beberapa bulan atau tahun pertama. Namun sulit diprediksi kapan.

“Kita hanya bisa menikmati setiap gaya rambut selagi ada,” kata Sage.

 

Penulis : Selma Vandika

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya