Pasien Bisa Terkena Lebih dari Satu Penyakit Autoimun

Ketika seseorang terkena suatu penyakit autoimun, tidak menutup kemungkinan terkena jenis penyakit autoimun yang lain.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Okt 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 06:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Ketika seseorang mengidap satu penyakit autoimun, tidak menutup kemungkinan terkena penyakit autoimun lainnya. Berbagai penyakit autoimun lain, misalnya sindroma sjogren (yang menyebabkan kerusakan mata dan gigi), lupus, dan rheumatoid arthritis (nyeri dan kaku pada jari tangan).

"Kalau ditanya, apakah seseorang yang sudah mengidap satu penyakit autoimun bisa kena penyakit autoimun lain? Jawabannya bisa," jelas dokter spesialis penyakit dalam konsultan Imam Subekti saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ditulis Rabu (16/10/2019).

Imam mencontohkan, apabila seseorang punya riwayat vitiligo, dia bisa saja kena penyakit Graves. Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya warna kulit menjadi bercak. Sementara, Graves merupakan penyakit karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan, yang memicu timbulnya hipertiroid.

 

Vitiligo
Vitiligo

Meski begitu, antara penyakit autoimun yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan. Jadi, bukan berarti vitiligo akan berujung pada timbulnya penyakit Graves.

"Tetapi tidak berhubungan antara penyakit autoimun yang satu dengan lainnya. Karena yang namanya penyakit autoimun itu terjadi akibat kegagalan tubuh mengenali sel imunitas tubuhnya sendiri," ungkap Imam yang sehari-hari praktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri. Sistem kekebalan tubuh menganggap sel sehat sebagai benda asing sehingga menyerang sel-sel sehat tersebut.

Saksikan juga video menarik berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya