Penanganan Stunting di Papua Jadi Model Nasional

Angka stunting yang tinggi di Papua membuat pemerintah memilih penanganan provinsi ini jadi model nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 08:00 WIB
Papua
Ilustrasi anak-anak Papua (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menetapkan Papua menjadi salah satu daerah model penanganan stunting (kekerdilan).

"Papua akan dijadikan model solusi karena angka kekerdilan di sana sangat tinggi dan relatif mudah dibaca karena itu secara spasial berada di suatu tempat yang tidak menyebar," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Lokakarya Penanggulangan Stunting di Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (2/11/2019) seperti dikutip Antara. 

Saat ini penanganan stunting memang menjadi program prioritas nasional. Apalagi mengingat angka stunting di Indonesia masih di atas rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yakni seharusnya sebuah negara angka stunting di bawah 20 persen. 

"Angka terakhir sekitar 27 persen, tapi sebelumnya masih di atas 37 persen sehingga kita akan terus pertahankan tren penurunan ini sehingga target pada 2024 yakni di bawah 20 persen bisa tercapai," katanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama Lintas Kementerian

Kampanye Pencegahan Dini Stunting pada Anak
Seorang anak sedang mengukur tinggi badan dalam kampanye perubahan prilaku mendukung percepatan pencegahan stunting di Jakarta, Rabu (2/10/2019). Perwakilan pemda se Indonesia memperoleh bimbingan dari GAIN dalam meningkatkan perilaku gizi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam penanganan kekerdilan di Indonesia, Kemenko PMK akan berkoordinasi dengan kementerian yang terkait lainnya agar hasil yang dicapai bisa maksimal.

"Kita sudah lakukan pertemuan antarmenteri, jadi nanti akan dikoordinasikan secara berjenjang," katanya.

Saat menyampaikan pidato sambutan, Muhadjir mengaku sedih saat melihat langsung anak-anak di Papua yang menderita kekerdilan dan tidak terawat dengan baik.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya