Bayi di Kebon Jeruk Meninggal Usai Makan Pisang, Apa Penyebabnya?

Kasus bayi di Kebon Jeruk yang meninggal tersedak pisang, dokter berikan penjelasan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Des 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2019, 19:00 WIB
Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Liputan6.com, Jakarta Pada 9 Desember 2019, kejadian pada bayi berinisial AH (2 bulan) meninggal tersedak pisang sempat mencuri perhatian publik. Awal mula kejadiannya sekitar pukul 20.00 WIB, ibu korban mencoba memberikan makanan pisang kepada bayi menggunakan sendok sebelum ditidurkan.

Nahas, setelah disuapi pisang, menjelang pagi hari bayi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertidur. Bayi malang sempat dilarikan ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat tapi nyawanya sudah tak tertolong.

"Iya, sangat disayangkan. Itulah kenapa bayi di bawah 6 bulan tidak boleh diberi makanan padat. Karena sistem pencernaannya, dari mulut sampai usus belum sepenuhnya siap mencerna makanan padat," jelas peneliti dan dokter Ray Wagiu Basrowi saat ditemui di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditulis Kamis (26/12/2019).

Yang terjadi saat bayi di bawah 6 bulan diberikan makanan padat, seperti pisang akan membahayakan nyawa. 

"Bisa terjadi invaginasi (usus masuk ke dalam usus lain), yang akhirnya usus terjadi kebocoran," lanjut Ray.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Hanya Boleh Cairan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Agar tidak terjadi gangguan sistem pencernaan, bayi yang berusia di bawah 6 bulan memang hanya boleh diberi Air Susu Ibu (ASI). 

"Daya kontraksi makannya baru boleh dari asupan cairan. Belum sempurna terbentuk sistem pencernaan, potensi tersedak ya bisa terjadi bila bayi diberi makanan padat," Ray menegaskan.

"Karena bayi tidak bisa mencerna."

Selain itu, ASI saja juga bisa membuat bayi tersedak. "Paling simple begini deh, begitu nyusu, bayi di bawah 6 bulan masih suka gumoh (muntah) enggak sih? Gumoh kan." tambah Ray yang tergabung Ikatan Alumni Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

"Karena apa?  Di antara esofagus (kerongkongan), tenggorokan, dan lambung, ada sfingter (pintu masuk makanan ke lambung). Nah, sfingternya ini belum tertutup, Jadi, begitu makanan masuk, terhambat. Makanya, yang boleh (bayi di bawah 6 bulan) cairan doang, yaitu ASI," 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya