Liputan6.com, Jakarta Nama Joserizal Jurnalis lekat dalam misi kemanusiaan menyelamatkan nyawa korban di daerah-daerah konflik peperangan, khususnya di Timur Tengah. Sebelum mengembuskan napas terakhir pada Senin dini hari (20/1/2020), sekitar pukul 00.38 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta aktif memberikan pertolongan medis.
Health Liputan6.com merangkum sosok Joserizal Jurnalis. Joserizal menyelamatkan nyawa korban konflik peperangan di Afghanistan, Irak, dan Gaza sudah disambanginya. Di Indonesia, ia juga pernah bertugas di Maluku dan Mindanao.
Â
Advertisement
Joserizal Jurnalis lahir di Padang, Sumatera Barat pada 11 Mei 1963. I merupakan dokter ortopedi. Kiprahnya mulai dikenal sejak mendirikan organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada 14 Agustus 1999.
MER-C melakukan pertolongan medis dalam wilayah-wilayah konflik dan peperangan. Â
Mengutip laman MER-C, organisasi ini dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia yang berinisiatif melakukan tindakan medis untuk membantu korban konflik di Maluku pada Agustus 1999.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Tergerak ingin menyelamatkan korban perang, saat misi di Palestina, Joserizal menginisiasi berdirinya Rumah Sakit Indonesia. Rumah sakit yang terletak di Bayt Lahiya, sebelah utara Gaza ini rampung pada tahun 2014.
"Serangan Israel jelas mengganggu. Tapi kita jalan terus. Karena kalau pembangunan itu berhenti bisa tambah stres," kata Jose dalam tayangan Liputan 6 SCTV.
Bagi Joserizal, menjadi dokter relawan di daerah konflik lebih menantang dibanding di tempat biasa. "Kalau menjadi relawan di tempat biasa, sudah banyak. Tapi kalau di daerah konflik, kita menjadi satu-satunya orang atau bagian dari yang jarang itu," ujarnya.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diinisiasi Joserizal merupakan wujud cinta Indonesia kepada Palestina. Dari laman MER-C, pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza membutuhkan proses panjang.
Momen bermula pada tahun 2009 saat terjadi agresi militer Israel ke Gaza. Pada saat itu, Joserizal dan MER-C baru masuk ke daerah Gaza, Palestina.
Advertisement
Antusias Pembangunan Rumah Sakit Indonesia
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza pun disambut baik oleh warga Palestina. Abdullatif Al-Haj, Pejabat Tinggi Kementerian Kesehatan Palestina juga menjabat sebagai Direktur Umum Rumah Sakit se-Jalur Gaza pada tahun 2014 menyampaikan, rasa terima kasih atas pendirian Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia yang terus komitmen dan konsisten dalam mendukung perjuangan Palestina. Harapan kami, Indonesia dapat meningkatkan dukungannya karena kami melihat Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan kaya akan sumber daya alam," kata Abdullatif.
"Kami yakin Indonesia dapat melakukan hal yang lebih untuk Palestina."
Bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza berbentuk segi delapan yang didirikan atas sumbangan dari rakyat Indonesia dengan MER-C sebagai inisiator pendirian bangunan tersebut.
Gangguan Jantung dan Tutup Usia
Kabar duka Joserizal meninggal dunia dipublikasikan pada laman MER-C, Senin (20/1/2020). Keluarga besar MER-C ikut berduka.
Innalillaahi Wa Inna Ilaihi Roojiuun
Telah berpulang ke rahmatullah
*Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT*
Pendiri & Dewan PembinaÂ
MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) pagi ini, Senin, 20 Januari 2020 pkl 00.38 dalam usia 56 tahun (11 Mei 1963 - 20 Januari 2020) di RS Harapan Kita, Jakarta.
Mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan beliau. Terima kasih atas segala doa dan perhatian dari kerabat, teman, relasi, saudara2 seperjuangan selama beliau sakit hingga akhir hayatnya.
Jenazah dr. Joserizal akan disemayamkan di
Pendopo Silaturahim, Jl. Kalimanggis Raya No. 90 Cibubur, Bekasi, disholatkan bada Dzuhur di Masjid Silaturahim dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.Â
Selamat Jalan dr. Joserizal, Semoga Husnul Khotimah...
Selamat menghadap Allah Sang Maha Pencipta yang mencintaimu lebih dari kami...Â
Kami yang kehilangan,
~ Keluarga Besar MER-C ~
Joserizal menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan mengambil spesialis bedah orthopedi dan traumatologi.
Pada Desember 2019, ia mengalami gangguan kesehatan dan dirawat di RS Harapan Kita Jakarta, dikutip Antara. Menurut Presidium Divisi Konstruksi MER-C, Faried Thalib, Joserizal dikabarkan mengalami gangguan jantung. Ia meninggal dunia setelah dirawat selama 20 hari di rumah sakit.
Advertisement