Jangan Lakukan 9 Hal Ini Ketika Bertengkar Dengan Pasangan

Dalam suatu hubungan, pertengkaran biasa terjadi dan lakukan beberapa hal berikut agar tak memperburuk situasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 20:00 WIB
Pertengkaran Suami Istri
Ilustrasi Pertengkaran Suami Istri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pertengkaran dalam suatu hubungan terlihat begitu tidak menyenangkan bagi siapa saja yang mengalami. Namun, itu sebenarnya merupakan hal yang normal dan sehat ketika pasangan saling tidak setuju satu sama lain.

Dilansir dari laman Reader's Digest pada Jumat (31/1/2020), berikut ini adalah cara mengelola pertengkaran yang terjadi agar tidak semakin memburuk.

Jangan mengabaikan pertengkaran

Perlu diingat bahwa jangan mengabaikannya apalagi berpura-pura tidak ada suatu hal yang sedang terjadi karena itu bukan merupakan sikap yang bijaksana.

"Buat tindakan yang jelas untuk menyelesaikan pertengkaran itu justru kunci agar membaik," kata konsultan pernikahan di North Carolina, Lesli W. Doares.

Jangan mempublikasikan pertengkaran secara detail di dunia maya

Pada dasarnya memang normal untuk seseorang menginginkan validasi perasaan dari teman atau siapa saja yang mengetahui permasalahan tersebut. Namun, itu bukan untuk konsumsi publik.

Psikoterapis di Florida, Marni Feuerman mengatakan, "Ini bisa merusak kepercayaan yang dimiliki pasanganmu.".

Ketika kamu membagikannya di dunia maya, orang lain akan menilai hubungnamu dan itu tidak akan menjadikanmu lebih baik.

Disarankan untuk berbicara dengan orang yang terpercaya yang bisa memberikan nasihat jujur dan seimbang.

Simak video menarik berikut ini:

Jangan terlalu lama menyelesaikan

Pasangan bertengkar
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/AntonioGulliem)

Semakin lama, masing-masing argumen akan memburuk dan akan menimbulkan kemarahan yang lebih juga.

"Perasaan marah dan sakit hati yang tidak segera diselesaikan dengan tepat waktu akan terus bertumbuh," kata psikolog dan pakar hubungan di Los Angeles, Antonia Hall, MA.

Setelah menenangkan diri, hadapi kembali masalah yang ada dan segera selesaikan. Menurut pendiri dan pelatih kencan dari EZ Dating Coach, Mike Goldstein, ketika seorang pria menggunakan waktunya untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu dan kemudian ia akan kembali menghadapinya dengan pikiran yang lebih terbuka dan penuh kasih sayang.

Jangan terlalu keras kepala 

Jangan keras kepala dan tidak memaafkannya. Jika pasangan meminta maaf dengan tulus, sebaiknya kita menerimanya. Sadari bahwa tidak ada yang sempurna.

Apalagi jika kamu masih merasa kesal atau marah, kemudian dengan keras kepala menerima permintaan maaf, itu hanya akan memperburuk suasana.

"Hubungan bukan tentang menjadi pemenang atau pecundang. Keduanya berada di sisi yang sama," kata ahli hubungan di New York, Andrea Syrtash.

Jika tidak dapat menerima maafnya, cari tahu apakah kamu membutuhkan konseling atau melakukan hal lain yang akan membantu memulihkan kepercayaan.

Penting juga untuk bertanggung jawab dalam suatu hubungan.

Jangan mengungkit permasalahan

Lupakanlah, jangan mengungkit permasalahan di kemudian hari.

"Jika pasangan secara konsisten mengulangi pertengkaran yang pernah mereka alami, maka tidak akan ada habisnya dan tidak akan ada waktu untuk kesenangan dalam cinta," kata Goldstein.

Dengan memunculkan konflik lama yang telah dilakukan, sebenarnya akan memulai lagi pertengkaran.

Ketika memunculkan konflik lama, harus bersiap untuk memulai konflik baru.

Jangan membuat alasan

Pasangan bertengkar
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/GeorgeRudy)

Tidak baik untuk membuat berbagai alasan atas pertengkaran yang terjadi. Jika meminta maaf, sebaiknya lakukan lah secara tulus tanpa banyak alasan.

Jujurlah juga mengapa pertengkaran terjadi.

"Mendiskusikan masalah secara langsung lebih memungkinkan untuk menyelesaikannya daripada mengarang banyak alasan mengapa itu bisa terjadi," kata Feuerman.

Jangan katakan ke pasangan bahwa ia tak bersungguh-sungguh

Ketika pasangan sudah meminta maaf dan jangan untuk mengatakan bahwa pasanganmu tidak bersungguh-sungguh.

Hal tersebut bisa membuat rasa marah muncul.

Mulailah dengan memahami bahwa kata-kata yang diucapkan mungkin telah menyakiti.

Jangan terlalu fokus pada penyebab masalah

Daripada memutar ulang penyebab pertengkaran, gunakan energi untuk menemukan solusi yang tepat untuk dapat menyelesaikan.

Saling memberi dukungan dan jangan menghakimi satu sama lain.

Duduk bersama dan selesaikan.

Jangan diam

Tidak masalah jika membutuhkan waktu dan ruang untuk sendiri. Hanya saja, jangan memberikan sikap diam kepada pasangan tanpa penjelasan sedikit pun.

"Mengabaikan pasangan hanya akan memperkuat rasa sakit dan kemarahan," kata Hall.

Pasangan akan merasa sedang dihukum jika kamu mengabaikan dan mengucilkannya.

"Mengabaikan merupakan bentuk pelecehan emosional. Itu tidak sopan dan merendahkan," kata Doares.

Katakan jika memang memerlukan waktu untuk berdiam diri dulu. 

Penulis : Vina Muthi A.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya