Virus Corona Berkembang Cepat Pada Orang yang Berimun Rendah dan Memiliki Penyakit Penyerta

Virus corona yang masih mewabah di berbagai negara dapat menyerang orang yang berdaya tahan tubuh rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, wabah virus corona masih belum bisa dimusnahkan. Bahkan menurut data dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) per tanggal 6 Februari 2020 menyatakan sudah ada sebanyak 28.276 kasus dari berbagai negara yang positif virus corona.

Pada umumnya gejala virus corona memang menyerupai flu biasa, yaitu batuk, pilek, dan demam. Terlebih lagi, jika virus itu berkembang lebih jauh, bisa munculnya sesak napas dan kemudian itu akan berkembang lebih berat.

"Bisa sampai menjadi gagal ginjal dan berlanjut sampai ke kematian," kata Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Sri Dhuny Atas Asri dalam acara Dear Netizen, Jumat (7/2/2020).

Lemahnya imunitas dan adanya komorbid (penyakit penyerta) juga yang menjadikan virus menjadi berkembang di dalam tubuh dan menjadikan kondisi menjadi lebih berat.

"Penyakit penyerta itu misalnya seperti diabetes, sakit jantung, ginjal, atau kanker. Itu mereka yang sudah ada penyakitnya kemudian menjadi lebih berat gitu," kata dokter Dhuny.

Meskipun begitu, dokter Dhuny mengatakan virus corona menyerang pada sistem pernapasan terlebih dahulu sebelum menyerang sistem dalam tubuh lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video menarik berikut ini:


Kuatkan imunitas tubuh

Mendapatkan Imunitas Ekstra Dengan Zinc
Daya tahan tubuh

Sebelumnya juga dikatakan oleh dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, pencegahan secara internal dapat dilakukan dengan mengatur sistem daya tahan tubuh. Dengan menggunakan imunostimulan, tubuh akan merangsang pembentukan sel-sel imun yang kemudian akan membentuk antibodi.

Penggunaan imunostimulan dianjurkan kepada seseorang yang akan bepergian dan sering berada di pusat keramaian. Selain itu, imunostimulan juga dianjurkan kepada kelompok usia yang rentan dengan memiliki daya tahan tubuh rendah, terutama usia di atas enam puluh tahun.

"Meningkatkan daya tahan tubuh pada kondisi ini menjadi sangat penting untuk semua orang, baik yang memiliki risiko tinggi maupun tidak," kata dokter Iris.

Penulis : Vina Muthi A.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya