Sebarkan Informasi Soal COVID-19, WHO Gunakan TikTok

WHO gunakan TikTok untuk menyebarkan informasi seputar Virus Corona COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 10:00 WIB
ilustsrasi aplikasi TikTok.
ilustsrasi aplikasi TikTok. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) dikabarkan menggunakan beberapa media sosial untuk menyebarkan informasi akurat tentang Virus Corona COVID-19. Salah satu yang mereka gunakan baru-baru ini adalah TikTok.

"Kami bergabung dengan @tiktok untuk memberi Anda nasihat kesehatan masyarakat yang andal dan tepat waktu. Unggahan pertama kami: Cara melindungi diri dari #coronavirus," tulis keterangan dalam video pertama WHO di TikTok.

Dikutip dari Business Insider Singapore pada Senin (2/3/2020), MIT Technology Review melaporkan bahwa pada Februari lalu, WHO juga bermitra dengan media sosial lain seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk menyebarkan informasi seputar COVID-19 di tengah merebaknya mitos dan hoaks.

Hingga Sabtu pekan lalu, WHO telah mengunggah dua video terkait Virus Corona di media sosial TikTok. Yang pertama berisi tentang cara mencegah penyebaran COVID-19 yang dipresentasikan oleh Benedetta Allegranzi, Technical Lead of Infection Prevention and Control WHO.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Unggah Video Informasi Pencegahan COVID-19

WHO bekerja sama dengan TikTok untuk memberikan informasi seputar COVID-19 (Tangkapan Layar TikTok)
WHO bekerja sama dengan TikTok untuk memberikan informasi seputar COVID-19 (Tangkapan Layar TikTok)

Dalam video tersebut, Allegranzi menjelaskan mengenai pencegahan COVID-19, mulai dari rutin mencuci tangan, etika batuk dan bersin, hingga yang harus dilakukan apabila sedang sakit.

"Jika Anda memiliki demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera cari perawatan medis dan berikan informasi tentang riwayat perjalanan kepada penyedia layanan kesehatan," ujarnya dalam video tersebut.

Di video kedua, WHO juga memberikan panduan mengenai penggunaan masker.

"Jika Anda tidak memiliki gejala pernapasan seperti demam, batuk, atau pilek, Anda tidak perlu memakai masker medis," tulis WHO. "Masker hanya boleh digunakan oleh petugas kesehatan, perawat, dan oleh orang-orang dengan gejala tersebut."

Namun dikabarkan, WHO belum memberikan komentar seputar strategi ini kepada beberapa media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya