Pria Thailand yang Meninggal karena COVID-19 juga Terkena DBD

Selain COVID-19, pria yang meninggal di Thailand juga didiagnosis terkena demam berdarah dengue

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Mar 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 11:00 WIB
14 Orang Terkonfirmasi Virus Corona, Warga Thailand Doa Bersama
Umat Buddha mengenakan masker saat berdoa bersama di kuil Buddha Wat Dhammakaya, Bangkok (31/1/2020). Pemerintah Thailand mengumumkan 14 orang terkonfirmasi infeksi virus corona.Thailand memiliki jumlah kasus terbesar kedua di luar China. (AFP Photo/Lillian Suwanrumpha)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria menjadi pasien terkait COVID-19 pertama yang meninggal dunia di Thailand. Namun, pejabat kesehatan setempat juga mengungkapkan bahwa dia juga terkena demam berdarah dengue (DBD).

"Kematian pasien adalah akibat dari dua penyakit. Pertama, demam berdarah dan kemudian ini (COVID-19), kata juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand, Thaweesilp Wisanuyothin.

"Demam berdarah bisa mematikan, seperti yang kita semua tahu dan itu juga endemik di daerah kita," kata Wisanuyothin seperti dikutip dari Channel News Asia pada Senin (2/3/2020).

Wisanuyothin menambahkan, apabila dikombinasikan dengan penyakit seperti COVID-19, maka situasi tersebut bisa menimbulkan komplikasi secara klinis.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Mengalami Kegagalan Organ

Dampak Penyebaran Virus Corona, Pengunaan Masker Meningkat di Asiai Penyebaran Virus Corona
Penumpang memakai masker untuk melindungi diri dari infeksi virus corona di dermaga di Bangkok, Thailand (28/1/2020). Ketakutan terhadap virus corona dari China membuat persediaan masker semakin menipis di beberapa pusat penjualan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Suwanchai Wattanayingcharoen mengatakan bahwa pasien sempat diuji COVID-19, tapi hasilnya negatif. Dia juga dirawat di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, Nonthaburi.

"Setelah hampir sebulan perawatan, paru-parunya memburuk dan jantung beserta organ-organ internalnya bekerja keras. Itu mengakibatkan kegagalan multi-organ dan menyebabkan kematiannya," kata Suwanchai dalam konferensi persnya pada 1 Maret kemarin.

Dikutip dari The Star, pria yang merupakan pekerja sektor ritel ini sempat melakukan kontak dengan banyak turis di awal kemunculan COVID-19.

"Ini adalah kasus penularan lokal dan dia berisiko karena terpapar wisatawan Tiongkok," kata Suwanchai.

Pasien tersebut diketahui sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta karena DBD pada 27 Januari. Usai didiagnosis terkena virus corona, ia dipindahkan ke fasilitas kesehatan milik pemerintah hingga akhirnya meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya