Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau prosesi transit 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat, Minggu (1/3/20) malam. v
Jadwal transit pesawat berangkat dari Jepang dan tiba di BIJB pukul 23.30 WIB. Semula, ABK yang akan transit berjumlah 68 orang tapi kemudian bertambah satu menjadi 69 ABK.
Baca Juga
Turun dari pesawat, satu per satu anak buah kapal (ABK) selanjutnya disemprot cairan disinfektan oleh delapan petugas berpakaian khusus dari Kementerian Kesehatan. Meski Pemerintah Jepang telah menyatakan 69 WNI tersebut bebas COVID-19, penyemprotan disinfektan tetap dilakukan sebagai antisipasi dan bagian dari prosedur yang berlaku di Indonesia.
Advertisement
Sebanyak 23 pendamping yang terdiri dari petugas medis dan kru kemudian mengawal ke-69 ABK masuk ke dalam lima bus yang telah disiapkan. Setelah semua prosedur kesehatan dilakukan, bus berangkat pukul 00.30 WIB atau Senin (2/3/20) dini hari tadi menuju Pelabuhan PLTU Indramayu yang berjarak dua jam perjalanan dari BIJB.
Dari pelabuhan, rombongan diberangkatkan ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu menggunakan kapal TNI AL, KRI DR Soeharso. Di Pulau Sebaru itulah para ABK akan diobservasi selama 28 hari.
Saksikan juga video menarik berikut:
Warga Sekitar Tidak Berkeberatan
Emil menuturkan, Pemda Provinsi Jawa Barat sudah mengoordinasikan proses transit 69 ABK ini dengan Polres dan TNI. Hal itu untuk memastikan kelancaran proses pemindahan.
"Pengamanan lokal oleh Polres dan Dandim yang dikoordinasikan oleh kami di level provinsi. Dipastikan tidak ada warga selama perjalanan tersebut," kata Emil, Senin, 2 Maret 2020.
Sejauh ini, sebut Emil, warga Majalengka dan Indramayu tidak berkeberatan wilayah dijadikan area transit WNI yang datang dari negara terpapar COVID-19. Emil berpesan agar warga tidak khawatir karena semua ABK negatif COVID-19.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena penumpang yang ada di bus ini semuanya negatif Virus COVID-19. Hanya memang setiap yang datang dari negara yang terpapar COVID-19, walaupun sehat harus tetap menjalani proses ini," terangnya.
Emil menilai perjalanan dua jam dengan bus BIJB -PLTU Indramayu berjalan aman dan lancar karena cuaca sangat bagus. Dia juga menegaskan, Pemda Provinsi Jawa Barat sebagai wakil pemerintah pusat di daerah ikut bertanggung jawab mengawal prosesi transit 69 ABK tersebut.
"Sebagai pemerintah daerah kita memiliki tugas mengamankan keputusan pemerintah pusat oleh karena itu kita sediakan Bandara Kertajati dan Pelabuhan di Indramayu," sebut Kamil. (Arie Nugraha)
Advertisement