Liputan6.com, Jakarta Kehidupan pribadi pasien positif virus corona di Korea Selatan benar-benar terekspose. Bahkan sampai kehidupan seksualnya seperti dugaan perselingkuhan. Inilah yang sebenarnya lebih ‘menakutkan’ dari virus itu sendiri.
Jumlah kasus virus korona di Korea Selatan melebihi 6.000. Alhasil, pihak otoritas kesehatan dan kantor-kantor distrik di seluruh negeri mengirimkan teks panduan keselamatan, dari pagi hingga larut malam, yang mengingatkan orang-orang untuk mencuci tangan dengan benar dan tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Baca Juga
Tetapi bagi banyak orang, teks yang dimaksudkan sebagai layanan kesehatan publik memicu stigma sosial dan dalam beberapa kasus, mengarah ke spekulasi tentang urusan di luar nikah. Ini dianggap berlebihan.
Advertisement
Seperti dilansir The Guardian, banyak yang mengkritisi pesan yang melacak pergerakan orang yang baru saja didiagnosis dengan virus.
“Seorang wanita berusia 60-an baru saja dites positif,” begitu isi pesan. “Klik tautan untuk tempat-tempat yang dia kunjungi sebelum dia dirawat di rumah sakit,” tambahnya.
Begitu mengklik tautan tersebut, pengguna masuk ke situs web kantor distrik yang mencantumkan tempat-tempat yang dikunjungi pasien sebelum dites positif. Bahkan informasi tersebut termasuk yang sangat pribadi.
Misalnya yang melibatkan seorang pria berusia 50-an yang baru balik dari provinsi Wuhan di Cina, tempat wabah dimulai, dengan sekretarisnya yang berusia 30 tahun. Keduanya terinfeksi pada awal epidemi.
Ketika media Korea Selatan meneliti gerakan mereka, warga melihatnya sebagai suatu yang horor namun memiliki daya tarik ketika kehidupan pribadi pun dibongkar, yang mengarah ke spekulasi perselingkuhan dengan sekretaris yang menjalani operasi plastik.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Kehidupan seksual terbongkar
Dalam kasus lain, dilaporkan BBC, sebuah peringatan menyebutkan seorang pria tertular virus dari seorang instruktur yang berhubungan dengan kehidupan seksual.
Seorang pria berusia 30-an yang dites positif menjadi sasaran ejekan online karena perilaku seksualnya, setelah pihak berwenang mengatakan dalam teks peringatan bahwa mereka tidak dapat melacak pergerakannya setelah ia tiba di stasiun kereta api utama Seoul dari bandara ibukota.
Karena daerah di dekat stasiun dikenal dengan pelacuran. Pria itu, yang hanya diketahui dengan nomor kasusnya, berulang kali dituduh di forum online membayar untuk seks.
Advertisement