Tips Gunakan Transportasi Umum di Tengah Ancaman COVID-19

Dokter paru bagikan tips ketika harus menggunakan transportasi umum di tengah ancaman infeksi virus corona COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Mar 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 13:00 WIB
Malam Tahun Baru, KRL Beroperasi Hingga Dini Hari
Calon penumpang menunggu keberangkatan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (29/12/2019). PT KCI menambah 28 perjalanan KRL tambahan khusus perayaan pergantian tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Transportasi umum dinilai menjadi salah satu tempat yang berpotensi menularkan virus corona penyebab COVID-19. Padahal, fasilitas publik tersebut sangat dibutuhkan bagi para pekerja yang tetap harus bepergian dan tidak bisa bekerja dari rumah.

Maka dari itu, ada beberapa tips dari dokter paru bagi Anda yang tetap menggunakan transportasi umum untuk bekerja di tengah ancaman COVID-19.

1. Tetap Jaga Kebersihan dan Rajin Cuci Tangan

Dokter spesialis paru Feni Fitriani mengatakan, sulit untuk tidak memegang permukaan berbagai benda yang disentuh orang banyak, ketika seseorang menggunakan transportasi publik seperti pegangan kereta, bis, maupun pintu. Untuk itu, jagalah selalu kebersihan tangan.

"Kalau dipegang kan makanya harus rajin cuci tangan. Habis bepergian, habis dari transportasi umum, dari suatu tempat, itu diharapkan virus bisa dicegah," kata Feni kepada Health Liputan6.com ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Senin (16/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Hindari Naik Transportasi yang Terlalu Padat

Penumpang Transjakarta
Calon penumpang menunggu bus Transjakarta di halte Tosari, MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/7). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim jumlah penumpang Transjakarta meningkat hingga 10 persen. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

2. Menjaga Jarak

Feni mengatakan, jagalah jarak ketika berada di tempat-tempat umum seperti transportasi publik. "Karena kita dengan batuk, pusing, virus ini secara umum kan bisa menular," kata Feni.

Dia menambahkan, apabila kondisi transportasi dirasa terlalu penuh, ada baiknya tidak memaksakan diri untuk menggunakannya. "Karena kalau ada yang batuk di saat itu, kita tidak bisa mengelak, tapi dengan jarak yang lebih longgar, kita masih bisa menghindari."

 


Jaga Kesehatan

Sosialisasi Virus Corona di Stasiun Sudirman
Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

3. Tetap Jaga Kesehatan

Feni mengatakan bahwa virus berisiko menginfeksi tergantung dari dosisnya, keparahan, serta imunitas tubuh yang lemah. Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan diri sendiri.

"Artinya semua harus dilakukan secara seimbang. Artinya daya tahan tubuh kita nih yang harus diperbesar," kata Feni. Di sini, menjaga kesehatan harus dilakukan dengan istirahat cukup, makan teratur, serta berolahraga.

4. Apabila Sakit

"Buat orang-orang yang sakit nih tidak enak badan, dianjurkan untuk menahan diri di rumah. Tidak kemana-mana yang menggunakan transportasi umum," kata Feni.

Menurutnya, ketika seseorang sakit dan terbatuk-batuk di transportasi publik, ini akan membuat orang lain menjadi lebih rentan tertular. Feni menambahkan, apabila sedang sakit, jangan lupa juga untuk menggunakan masker.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya