Liputan6.com, Jakarta Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono menyebut Wisma Atlet berbeda dari rumah sakit lainnya. Gedung yang dijadikan rumah sakit darurat penanganan COVID-19 ini memiliki keistimewaan tersendiri.
“Rumah sakit ini berbeda karena menerapkan sistem visit video call. Selain itu juga ada self quarantine, limitasi kontak dengan petugas, dan merujuk pasien parah ke rumah sakit rujukan seperti RS Persahabatan,” ujar Eko dalam konferensi pers (26/3/2020).
Baca Juga
Eko menambahkan, jumlah pasien Corona COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet bertambah. Pada 24 Maret pasien ada 74 orang, hari berikutnya bertambah menjadi 178 orang, dan pagi ini, 26 Maret 2020, pasien mencapai 208 orang.
Advertisement
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
SimaK Video Berikut Ini:
Masih Memiliki Tower Darurat
Wisma Atlet dapat menampung hingga 3.000 pasien. Sejauh ini yang digunakan baru dua tower, yaitu tower 6 dan tower 7.
“Tower 6 dapat menampung 1.300 pasien dan tower 7 1.700 pasien. Jadi, total dua tower dapat menampung 3.000 pasien. Jika kurang, maka dapat digunakan tower 4 dan 5.”
Wisma Atlet yang dibuka sejak Senin (23/3/2020) ini diperuntukkan pasien COVID-19 dengan keluhan ringan dan sedang. Pasien dengan keluhan berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
“Pasien yang memiliki keluhan bisa datang ke sana atau hubungi call center di nomor telepon 119.”
Eko menambahkan, Wisma Atlet disiapkan sebagai gerak cepat penanganan COVID-19. Dialihfungsikannya Wisma Atlet adalah gabungan kerja sama dari beberapa instansi seperti Kemenkes, Kementerian PUPR, TNI, BUMN, PMI, Polri, dan relawan.
Advertisement