Optimalisasi PSBB, Pemkot Bandung Tutup Sejumlah Ruas Jalan

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan penutupan ruas jalan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

oleh Arie Nugraha diperbarui 30 Apr 2020, 10:19 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 10:18 WIB
PSBB Bandung Raya
Sejumlah aparat kepolisian memeriksa pengendara yang melintas di Kota Bandung, saat diberlakukannya Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB), Rabu (22/4/2020). (Humas Kota Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan penutupan ruas jalan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu dilakukan untuk meminimalisir pergerakan warga di Kota Bandung dari paparan penyakit COVID-19.

Sebelumnya Pemkot Bandung bersama kepolisian telah merekayasa Jalan Buahbatu. Jalan tersebut dari arah selatan ditutup pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada pagi hingga siang dan sore hingga malam.

Setelah Jalan Buahbatu, rencananya Jalan Dewi Sartika, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Asia-Afrika dari Simpang Lima hingga Jalan Tamblong akan diberlakukan hal serupa demi optimalisasi PSBB.

Menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, seluruh rencana itu akan dibicarakan terleih dahulu dengan Kepolisian Bandung dan Dinas Perhubungan.

"Dengan hal tersebut, mudah-mudahan semakin mempersempit pergerakan masyarakat agar tetap diam di rumah," kata Yana dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Kamis, 30 April 2020.

 

Akan Ditinjau Wakil Wali Kota Bandung

Yana bakal meninjau kondisi jalan-jalan di pusat kota serta beberapa cek poin PSBB lainnya. Dirinya pula sempat meninjau langsung penutupan Jalan Buahbatu.

Yana berpendapat, check point perlu berdekatan dengan batasan jalan putar balik. Sehingga petugas bisa lebih tegas untuk meminta warga yang tidak berkepentingan balik arah.

"Kita lihat secara situasional, minimal di pusat kota kita lock dulu. Ketegasan di check point juga penting. Tegas tapi humanis kalau memang tidak memenuhi protokol kesehatan WHO," ujar Yana.

Petugas di check point juga akan berjaga selama 24 jam dan memiliki kesamaan aturan. Rencana itu dibarengi dengan penambahan kelompok yang bertugas dalam paruh waktu tertentu.

Rekayasa Lalin Hasil Evaluasi PSBB

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Kota Bandung Bayu Catur Prabowo mengatakan, rekayasa lalu lintas Jalan Buahbatu merupakan hasil evaluasi selama pelaksaan penerapan PSBB di Kota Bandung.

Selama PSBB, kata Bayu, kendaraan roda dua dan empat di Kota Bandung mulai berkurang sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, dari pengamatan selama satu pekan pelaksanaan PSBB, masih banyak kendaraan memenuhi jalanan Kota Bandung datang dari daerah penyangga, salah satunya Kabupaten Bandung.

"Penutupan Jalan Buahbatu ini hasil evaluasi. Jalur selatan ini merupakan jalur yang lumayan ramai. Dari penutupan ini, kita akan lihat sejauh mana kendaraan dari jalur selatan masuk Kota Bandung. Apakah hanya sekedar melintas, atau memang ada tujuan ke titik di pusat Kota Bandung," jelas Bayu.

Menurutnya, penyekatan jalan tersebut tidak berlangsung selama 24 jam. Hanya pada jam-jam tertentu saja, misalnya pada pagi ke siang bakal ditutup dan baru dibuka siang ke sore. Kemudian pada waktu sore menuju malam akan kembali dtutup.

Bayu mengatakan, selain jalan Bypass Buahbatu, polisi juga merencanakan untuk menyekat sejumlah ruas jalan lainnya. Diantaranya, Jalan Dewi Sartika karena ruas jalan ini berdekatan dengan jalan Asia Afrika yang sudah tutup lebih dahulu. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya