Awas, Kulit Kering Tingkatkan Risiko Terkena Infeksi Bakteri

Dokter spesialis kulit Lilik Norawati mengatakan, kulit kering tidak bisa diabaikan. Kulit kering bisa membuat orang lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Mei 2020, 04:24 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 06:00 WIB
ilustrasi kulit kering/pexels
ilustrasi kulit kering/pexels

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kulit Lilik Norawati mengatakan kita tidak boleh mengabaikan kulit kering. Kondisi ini bisa membuat orang lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi.

Kulit yang kurang lembap dapat membuat kulit tangan mudah pecah-pecah sehingga menciptakan jalan masuk bagi mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur yang selanjutnya dapat menimbulkan masalah baru pada kulit.

Kulit tangan juga dapat mengalami iritasi akibat penggunaan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, yang dapat menyebabkan dermatitis atau eksim berkepanjangan.

Bila kulit tangan mengalami infeksi atau eksim, tentunya akan mengganggu fungsi tangan, sehingga akan mengganggu kegiatan sehari-hari.

"Berdasarkan pengalaman saya menangani pasien selama pandemi COVID-19, ternyata masalah kulit timbul tidak hanya akibat sering mencuci tangan atau penggunaan hand sanitizer yang berlebihan atau terlalu sering, tapi juga terjadi akibat penggunaan masker dalam jangka waktu lama," kata Lilik dalam keterangan pers.

Lilik menjelaskan, penggunaan masker dapat mengakibatkan kambuhnya jerawat pada orang yang mempunyai kulit sensitif. Jerawat ini bisa timbul terutama di daerah yang tertutup masker, di luka-luka akibat tekanan, dan dermatitis kontak.

Faktor pencetus masalah kulit akibat penggunaan masker antara lain lingkungan yang panas, lembab, dan oklusi akibat tekanan masker dapat menyebabkan kekambuhan atau memperparah jerawat. Tekanan pada bagian hidung dapat menyebabkan luka, tali ikat masker dapat menyebabkan dermatitis kontak, dan bahan kain masker yang menempel ketat dapat menyebabkan iritasi.

Simak Video Berikut Ini:

Pilih Produk yang Tepat

Medical Affairs Manager Soho Global Health, dr. Melissa Djaja, mengatakan pelembab dengan kandungan Pseudo-Ceramide bermanfaat untuk membangun struktur lipid yang ada pada lapisan kulit.

Kandungan tersebut dapat disempurnakan oleh teknologi MLE (Multi-Lamellar Emulsion) yang menjadikannya sama persis seperti struktur tiga dimensi pelindung kulit yang ada pada manusia.

Teknologi ini menghasilkan pelembab yang dapat menjadi solusi ideal untuk memperbaiki pelindung kulit  pada kondisi kulit kering dan sensitif.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya