Liputan6.com, Jakarta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali menginformasikan update terkait COVID-19 di Indonesia.
"Hari ini kami sudah melakukan update dan menghitung kembali seluruh data yang kami miliki," ujar juru bicara Pemerintah Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan live secara daring dari Graha BNPB Jakarta.
Baca Juga
Â
Advertisement
Sampai dengan Rabu (13/5/2020), Yuri menyebut Pemerintah telah memeriksa 169.195 spesimen pasien COVID-19.
"Sampai dengan hari ini, spesimen yang bisa kita periksa adalah sebanyak 169.195 spesimen. Jumlah ini adalah gabungan dari pemeriksaan dengan menggunakan real time PCR maupun dengan tes cepat molekuler," ujar Yuri.
Spesimen tersebut diambil dari jumlah kasus sebanyak 123.572 orang. Dari kondisi tersebut, didapat kasus total positif per 13 Mei 2020 sebanyak 15.438, jumlah negatif 108.134.
Rinciannya sebagai berikut: konfirmasi positif bertambah 689 orang, sembuh meningkat 224 orang total menjadi 3.287 orang, kasus meninggal 21 orang sehingga menjadi 1.028 meninggal.
Sejumlah 34 provinsi dan 379 kabupaten/kota di Indonesia terdampak COVID-19.
Kirim 6.300 Cartridge ke seluruh Indonesia
Guna mempercepat pemeriksaan COVID-19, Pemerintah juga telah menyebar alat cartridge ke seluruh wilayah Indonesia. Yuri mengatakan, Gugus Tugas telah mengirimkan 6.300 cartridge ke 64 rumah sakit di 30 provinsi.Â
"Untuk melakukan percepatan pemeriksaan, maka pada kemarin kami sudah mengirimkan cartridge pemeriksaan COVID-19 yang bisa dilakukan menggunakan mesin TCM, tes cepat molekuler TB yang saat ini tersebar di seluruh wilayah Tanah Air sejak 2015. Kemarin kami sudah menyebarkan, mengirimkan 6.300 cartridge ke 64 RS di 64 kabupaten/kota di 30 provinsi," lanjutnya.
Sehingga kini daerah seperti Kabupaten Yapen telah mampu melaksanakan pemeriksaan COVID-19 secara mandiri dengan menggunakan mesin TCM.
Pemerintah juga memanfaatkan mesin PCR yang selama ini digunakan untuk melakukan pengukuran/penilaian viral load pada kasus HIV/Aids untuk memeriksa spesimen COVID-19. Yuri mengatakan, mesin-mesin tersebut telah tersebar di bebarapa daerah dan merupakan bagian dari program.
Advertisement