Komedian Omas Meninggal Dunia, Ketahui Macam Komplikasi Diabetes

Sebelum meninggal, adik pelawak Mandra itu dikabarkan memiliki riwayat penyakit gula atau diabetes.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 17 Jul 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 09:00 WIB
[Bintang] Omas
Screening film Benyamin Biang Kerok (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Komedian Omaswati yang akrab disapa Omas meninggal dunia, Kamis (16/7/2020) pukul 20.20 WIB. Omas mengembuskan napas terakhir di usia 54.

Sebelum meninggal, adik pelawak Mandra itu dikabarkan memiliki riwayat penyakit gula atau diabetes. Sementara menurut adik Omas dan Mandra, Mastur, seniwati berdarah Betawi itu sempat mengalami gangguan pada paru-paru.

"Iya betul (meninggal), sakit sih sudah lama ya. Kata dokter sih paru-paru," ucap Mastur, mengutip Showbiz-Liputan6.com.

Sebelum Omas, dunia hiburan Tanah Air juga baru saja kehilangan pencipta lagu anak-anak Papa T Bob. Pria bernama asli Erwanda Lukas itu meninggal dunia pada 10 Juli 2020 di usia 59. Papa T Bob juga diketahui sempat dirawat karena diabetes.

Penyakit diabetes melitus, umum dikenal sebagai penyakit gula, adalah penyakit menahun atau kronis yang ditandai oleh kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal secara menahun, dikutip dari laman resmi P2PTM Kementerian Kesehatan.

Bila tak ditangani dengan baik, orang dengan diabetes berisiko mengembangkan beberapa masalah kesehatan serius. Mengutip laman idf.org, kadar gula darah yang selalu tinggi bisa mengarah pada penyakit serius pada jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf, dan gigi.

 

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Dua Macam Komplikasi Diabetes

Mengelola kadar gula darah, tekanan darah, serta kolesterol dalam kisaran normal bisa membantu mencegah komplikasi diabetes. Berdasarkan laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), komplikasi diabetes dibagi menjadi dua macam, mikrovaskular (terkait kerusakaan pada pembuluh darah kecil) dan makrovaskular (terkait kerusakan pada pembuluh darah besar).

Komplikasi mikrovaskular termasuk kerusakan pada mata (retinopathy) yang berujung pada kebutaan, ginjal (nephropathy) mengarah pada gagal ginjal, dan saraf (neuropathy) mengarah pada impotensi dan gangguan kaki diabetes (termasuk infeksi parah yang mengarah pada amputasi).

Sementara komplikasi makrovaskular termasuk penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, serta aliran darah yang tidak lancar ke kaki.

Komplikasi Diabetes pada Kesehatan Mulut dan Gigi

Seperti telah disinggung, komplikasi diabetes bisa memengaruhi kesehatan mulut. Orang dengan diabetes berisiko mengalami radang gusi (periodontitis) jika kadar gula darah tidak dikontrol. Periodontitis adalah penyabab utama hilangnya gigi dan kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.

Rutin periksa gigi bisa membantu diagnosis awal, terutama pada orang yang sebelumnya tidak terdiagnosis diabetes. Dengan rutin periksa gigi juga akan membantu diabetesi mencegah komplikasi oral.

Komplikasi Diabetes pada Kehamilan

Komplikasi diabetes juga bisa terjadi pada ibu hamil. Wanita hamil dengan diabetes tipe apa pun berisiko mengalami komplikasi jika kondisi mereka tidak dimonitor dan dikelola dengan baik. Guna mencegah kerusakan organ pada janin, wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 harus mencapai kadar gula darah yang tepat sebelum mulai hamil.

Kadar gula darah tinggi selama kehamilan bisa menyebabkan janin memiliki kelebihan berat badan. Hal itu bisa membuat proses melahirkan menjadi sulit, menyebabkan trauma pada ibu dan anak, serta gula darah turun drastis pada bayi setelah kelahiran. Bayi yang terpapar kadar gula darah ibu yang tinggi selama di dalam perut berisiko mengembangkan diabetes di masa depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya