Jawa Barat, Provinsi yang Bisa Produksi Semua Alat Perang Melawan COVID-19

Ridwan Kamil juga mengatakan dirinya ikut terlibat sebagai salah satu relawan uji klinis kandidat vaksin COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Agu 2020, 11:26 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 10:49 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyampaikan keterangan kepada pers terkait perkembangan penanganan virus Corona (Covid-19) di Gedung Sate, Senin (8/6/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan, Jabar menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang mampu memproduksi semua 'alat perang' melawan COVID-19.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil di Bandung dalam kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Posko Penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 11 Agustus 2020.

"APD (Alat Pelindung Diri) sudah berlimpah, masker bedah sudah ekspor, ventilator sudah dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit, kemudian rapid test versi UNPAD juga sudah kita rilis, kemudian PCR versi portabel," kata Ridwan Kamil.

Hal berikutnya yang menurut Ridwan Kamil siap untuk diproduksi di Jawa Barat adalah Vaksin COVID-19 yang kandidatnya akan mulai diuji klinis pada hari ini.

"Sekarang adalah vaksin yang memang sudah siap diproduksi oleh Bio Farma, kebetulan di Bandung," kata Mantan Wali Kota Bandung tersebut.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Ridwan Kamil Libatkan Diri jadi Relawan Vaksin

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya akan ikut terlibat dalam uji klinis vaksin COVID-19 sebagai salah satu relawan.

Menurutnya, hal ini ia lakukan juga untuk mengurangi keresahan akibat isu-isu dan hoaks yang beredar di masyarakat "sehingga menurunkan spekulasi-spekulasi dan provokasi yang tidak perlu."

Adapun, Jokowi hari ini akan meninjau secara langsung uji klinis tahap ketiga dari kandidat vaksin COVID-19 di laboratorium Bio Farma, Bandung.

"Biasanya vaksin itu tiga kali, dua kali dites di negara produsennya, satu kali terakhir di negara yang akan membeli atau membutuhkan vaksin," kata Ridwan Kamil pada kesempatan tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya