Liputan6.com, Jakarta Sampai saat ini, anak-anak masih harus tetap belajar dari rumah. Kasus penyebaran COVID-19 masih tinggi, sehingga sekolah-sekolah pun belum dibuka kembali.
Ketika anak melakukan belajar dari rumah, mau tak mau orangtua perlu terlibat dalam membimbing anaknya. Namun, setiap orangtua memiliki cara berbeda dalam mendidik anak.
Baca Juga
Menurut psikolog anak, remaja dan keluarga Jovita Maria Ferliana ada tiga tipe orangtua dalam mendidik anak. Ketiga tipe tersebut adalah permisif, authoritarian, dan authoritative.
Advertisement
Permisif
Dalam tipe orangtua permisif, orangtua kurang memerhatikan proses belajar anaknya, baik ketika anak belajar dari rumah atau pun di sekolah.
“Ini biasanya terjadi karena kesibukan bekerja, kemudian sibuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan diri orangtua sendiri dan akhirnya orangtua merasa itu adalah tugas anak dan tugas guru yang penting orangtua sudah membiayai,” kata Jovita dalam webminar Smartfren, Selasa (19/8/2020).
Simak Video Berikut Ini:
Authoritarian
Tipe authoritarian adalah tipe orangtua yang terlalu mendominasi tugas anak karena menginginkan anak memperoleh hasil yang sesuai dengan kehendak orangtua.
“Dengan kata lain mengharapkan anaknya mendapatkan nilai terbaik di kelas. Orangtua tipe ini cenderung merasa bahwa anaknya harus bisa menjadi yang terbaik di kelas.”
Tipe ini adalah kebalikan dari tipe perisif. Dalam tipe ini, kadang tugas-tugas yang diberikan kepada anaknya diambil alih penuh oleh orangtua supaya hasilnya menjadi yang terbaik.
“Akibatnya anak gak belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah sendiri, gak mengeluarkan ide, gak melatih kreatifitas dan sebagainya.”
Advertisement
Authoritative
Tipe authoritative adalah tipe di mana orangtua yang menyadari bahwa fungsinya sebagai fasilitator dan motivator bagi anaknya. Anak tetap yang mengerjakan tugas-tugasnya, namun orangtua tetap mengawasi, mendampingi, memberikan arahan bila diperlukan, dan berdiskusi dengan anak.
Tipe orangtua yang ketiga ini merupakan tipe orangtua yang kooperatif dengan guru atau tenaga pendidik.
“Sehingga dia mengetahui bahwa fungsinya sebagai fasilitator dan mengarahkan anak tapi tetap yang memegang peranan penting dalam tugas adalah anak. Tentunya ini akan memengaruhi bagaimana orangtua melakukan pendekatan belajar dari rumah kepada anak.”