Masker Scuba Tak Efektif Tangkal COVID-19, Bila Pakai Lebih dari 2 Lapis Bolehkah?

Masker scuba atau buff satu lapis tak efektif melindungi dari paparan virus, bisakah kalau dipakai lebih dari satu lapis?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Sep 2020, 16:27 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 16:15 WIB
pembagian masker di shelter Pengungsian
Seorang penyintas gempa Palu memakai dan menunjukkan masker gratis yang diterimanya dari komunitas Koplak, komunitas perantau Jawa yang sedang dan pernah bekerja di Palu, Jumat (10/4/2020). (Foto: Liputan6.com, Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar masyarakat tidak menggunakan masker berjenis scuba atau buff karena tidak terlalu efektif melindungi diri dari COVID-19.

Namun, bagaimana jika masker scuba atau buff digunakan dua lapis atau bahkan lebih?

Menurut Pratiwi Pujilestari Sudarmono, ahli mikrobiologi dari Universitas Indonesia, cara itu mungkin saja dilakukan. Hanya saja, dibutuhkan berlapis-lapis masker scuba agar membuatnya lebih tebal.

Pratiwi menjelaskan masker scuba sendiri umumnya memiliki kerapatan yang kurang.

"Kalau mau (bisa) rangkap tiga, empat, atau lima, beberapa (lapis). Kalau masker medis waktu kita lihat cara mereka membuat itu kan lapisannya dilapis, dilapis, dilapis sampai berkali-kali," kata Pratiwi saat dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Kamis (24/9/2020).

Namun, penggunaan masker scuba yang berlapis-lapis semacam ini malah akan menambah rasa tidak nyaman saat memakainya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Sarankan Pakai Masker Kain 3 Lapis

Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pratiwi menjelaskan, untuk mencoba apakah sebuah masker efektif atau tidak, bisa menggunakan cara sederhana yaitu meniup lilin atau korek api sambil menggunakan masker.

"Selama meniup dan lilinnya masih bisa mati berarti dia masih bolong udaranya. Padahal kerapatannya harus kurang dari 0,1 mikron kalau mau menahan virus atau kalau masker kain paling-paling 0,3 mikron."

"Kalau masker yang N95 misalnya itu sampai 0,1 mikron," Pratiwi menambahkan.

Namun, ia menegaskan bahwa masker N95 hanya diperuntukkan tenaga medis karena pembuatannya yang khusus.

Terkait hal tersebut Pratiwi pun mengatakan bahwa masker kain tiga lapis pun lebih disarankan untuk digunakan oleh masyarakat.

"Daripada merangkap itu (masker scuba atau buff) mendingan pakai masker kain tiga lapis," katanya.

Ia menambahkan, saat ini sudah banyak masker kain yang harganya lebih murah ketimbang masker berjenis scuba. "Jadi pakai kain saja tiga lapis, itu sudah cukup."


Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker

Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker
Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya