Liputan6.com, Jakarta Sejak ditemukan oleh dr Edward Jenner pada 1976, tujuan keberadaan vaksin tidak pernah berubah, yakni untuk menyelamatkan umat manusia dari penyakit menular dan mematikan. Sejauh ini, vaksin yang beredar seperti vaksin cacar, rabies, campak, polio, hepaptitis B, dan lainnya terbukti bermanfaat bagi kesehatan manusia.Â
Bahkan, menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2 hingga 3 juta jiwa di dunia bisa terselamatkan setiap tahun dengan adanya vaksin.
Baca Juga
Aktivis Yayasan Orangtua Peduli dr Endah Citraresmi Sp.A(K) menjelaskan, vaksin berasal dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin bertujuan membentuk kekebalan tubuh manusia terhadap suatu penyakit tertentu.
Advertisement
"Pada saat kita diberikan vaksin, maka tubuh akan membentuk antibodi untuk memproteksi kita. Jadi kita akan kebal terhadap infeksi di kemudian hari dan tidak ada periode sakitnya," terang Endah dalam Webinar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bertema Disinformasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Jumat (23/10/2020).
Dengan demikian, ketika virus penyebab penyakit tersebut menyerang, tubuh sudah siap dan tidak akan mengalami sakit.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Turunkan Angka Kematian Sejumlah Penyakit
Endah menambahkan, vaksin yang diberikan sejak dini telah terbukti menurunkan angka kematian sejumlah penyakit berisiko tinggi. Pada laporan 2019, kasus campak tercatat menurun hingga lebih dari 99 persen dibandingkan dengan awal abad 20 dengan adanya vaksin campak.
Begitu pula dengan pertusis, kasusnya menurun lebih dari 92 persen, gondingan 98 persen, rubella lebih dari 99 persen, difteri 99 persen, polio hampir 100 persen, dan cacar (smallpox) sudah tidak lagi ditemukan. Melihat data tersebut, bisa disimpulkan bahwa manfaat dan khasiat vaksin besar sekali.
Â
Â
Advertisement