Liputan6.com, Jakarta Kesehatan anak adalah hal yang harus dijaga oleh orangtua, khususnya di masa pandemi. Di masa-masa seperti sekarang, perasaan was-was secara berlebihan kerap muncul apabila ada anggota keluarga yang sakit.
Batuk dan pilek merupakan salah satu penyakit yang umum dialami oleh anak-anak. Kondisi ini, dengan atau tanpa demam, merupakan tanda adanya infeksi saluran napas yang disebabkan oleh berbagai macam kuman. Di masa pandemi, tentu saja yang paling dikhawatirkan adalah infeksi virus corona penyebab COVID-19.
Baca Juga
Dokter spesialis anak Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengatakan, ketika buah hati mengalami sakit di masa pandemi, lihatlah terlebih dulu kondisinya.
Advertisement
"Saat anak masih tampak aktif dan masih mau makan atau minum, maka Anda dapat melakukan observasi kondisi anak di rumah saja terlebih dahulu," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah ini dalam siaran yang pers yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (26/10/2020).
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Menjaga Daya Tahan Tubuhnya
Untuk penanganan pertama, Cynthia memberikan beberapa saran yang bisa dicoba untuk membantu anak tetap merasa nyaman meski sedang tidak enak badan.
- Pastikan asupan cairan lebih banyak untuk membuat dahak menjadi lebih encer sehingga mudah dikeluarkan
- Buatlah suhu ruangan cukup hangat dan lembab agar anak bisa bernapas lebih lega
- Saat anak tidak mengalami demam, berjemur di bawah matahari pagi juga dapat membantu proses penyembuhan
- Penggunaan larutan garam steril tetes atau semprot, serta balsam bayi juga dapat membantu meringankan hidung yang tersumbat
- Selain parasetamol, kompres hangat juga dapat dilakukan untuk membantu menurunkan suhu tubuh anak
"Bila demam si kecil berlangsung lebih dari tiga hari, anak mulai tampak lemas dan sulit diberi asupan, mulai terlihat sesak napas, atau bibirnya kebiruan, maka sebaiknya dibawa ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," kata Cynthia.
Untuk itu, jagalah daya tahan tubuh buah hati di masa pandemi seperti saat ini. Selain beraktivitas fisik sesuai perkembangannya, orangtua juga harus mencukupi asupan nutrisinya.
"Nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya, sehingga menghindarkan si kecil terkena penyakit," kata Cynthia.
Orangtua bisa memulai meningkatkan daya tahan tubuh anak secara alami dengan memberikan ASI sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau lebih, rajin mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penularan penyakit, melengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang dianjurkan, tidur cukup setiap harinya, serta mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.
Jika dibutuhkan, konsultasi juga boleh dilakukan untuk memastikan apakah kecukupan vitamin anak terpenuhi.
"Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal dan mau mengonsumsi makanan yang bervariasi." Cynthia mengingatkan, pemberian vitamin yang berlebihan punya potensi menimbulkan toksisitas.
Advertisement