Hati-Hati, Penyakit Kronik Cenderung Kambuh Setelah Libur Panjang

Masyarakat perlu hati-hati, penyakit kronik cenderung kambuh setelah libur panjang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Okt 2020, 08:31 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 08:00 WIB
FOTO: Libur Panjang, Terminal Kalideres Sepi Penumpang
Aktivitas penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (29/10/2020). Memasuki libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, masih belum terlihat lonjakan penumpang yang signifikan di Terminal Kalideres. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat perlu berhati-hati karena sejumlah penyakit kronik bisa saja kambuh setelah libur panjang. Kondisi ini terjadi terutama bagi masyarakat yang punya riwayat penyakit kronik dan bepergian ke lokasi wisata.

"Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah liburan. Selama liburan, tak hanya menikmati lokasi di tempat libur, masyarakat juga mencari kuliner yang enak," ujar praktisi klinis dan akademisi Ari Fahrial Syam kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (29/10/2020) sore.

"Mereka juga lebih memilih untuk makan minum di tempat kuliner tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian."

Makanan dan minuman yang disediakan di tempat kuliner, ujar Ari, biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. Pada umumnya, makanan dan minuman itu tinggi lemak, manis, dan asin.

"Berbagai minuman dengan nilai kalori yang tinggi biasanya menjadi teman makanan-makanan yang enak yang disajikan oleh restoran tersebut," lanjutnya.

"Tentunya, bisa saja makanan-minuman ini juga dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik, penyakitnya dapat mengalami kekambuhan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Gula Darah Tidak Terkontrol

FOTO: Wisatawan Kunjungi Kawasan Wisata Pantai Ancol
Pengunjung berpasangan menikmati suasana pantai di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Libur panjang di masa pemberlakuan PSBB transisi Jakarta dimanfaatkan warga untuk mengunjungi lokasi-lokasi wiisata. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ari menyebut beberapa contoh penyakit kronik yang berisiko kambuh selepas libur panjang.

"Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan penyakit darah tinggi, tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol," sebutnya.

"Lalu pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi, maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah."

Bagi pasien yang sudah obesitas sehabis liburan, berat badan cenderung akan melonjak.

"Sakit maag yang juga akan kambuh. Ya, karena makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan yang berlemak, seperti cokelat dan keju berlebihan," ucap Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam.


Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya