Meski Pakai Masker, Risiko Penularan Virus Corona pada Kerumunan Tetap Ada

Meski sudah pakai masker, risiko penularan virus Corona pada kerumunan tetap ada.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Des 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2020, 19:00 WIB
Imbauan Protokol Kesehatan di Tengah Unjuk Rasa Buruh
Petugas Satpol PP memegang poster imbauan protokol kesehatan COVID-19 saat unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Pemerintah terus mengingatkan pentingnya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci sebagai upaya pencegahan Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Meski sudah pakai masker, risiko penularan virus Corona ketika kita berada di kerumunan tetap ada. Penerapan jaga jarak dan menghindari kerumunan harus dijalankan dengan baik.

Dalam sesi virtual, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, penggunaan masker yang dibarengi dengan jaga jarak masih menjadi menjadi hal sulit diterapkan.

"Apalagi soal masker ya. Sebagian besar masyarakat memakai masker saat keluar rumah. Tapi tak dimungkiri, masih banyak cara penggunaannya yang tidak tepat ya (misal, dipasang di dagu atau leher)," ujar Reisa, ditulis Minggu (13/12/2020).

"Selain pakai masker, soal jaga jarak. Meskipun masker sudah aman digunakan dengan benar, seringkali dengan alasan kenal teman, saudara langsung mencopot maskernya. Sekalipun memakai masker, apalagi saat kita berada di kerumunan, risiko tertular virus Corona tetap ada."

Reisa mengingatkan, kita tetap harus menghindari berkerumun dan menciptakan kerumunan. "Ya, walau pelaksanaan 3M dengan benar masih menjadi tantangan," ujarnya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Jangan Menambah Kasus Baru COVID-19

Pemerintah Batasi Harga Tertinggi Tes Usap Mandiri
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Pemerintah telah menyepakati batas maksimal harga tes usap atau swab mandiri sebesar Rp900 ribu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Reisa juga meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Terlebih lagi akhir tahun 2020 sudah di depan mata.

Di sejumlah lokasi ruang publik, seperti pasar dan kantor sudah terpampang jelas bagaimana protokol kesehatan. Lengkap dengan menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun.

"Pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir setahun. Maka, janganlah kita menambah kasus baru COVID-19. Kasus aktit kita semakin tinggi. Saat ini, masih banyak pasien yang dirawat atau isolasi," terang Reisa.

"Waspada, fasilitas kesehatan di rumah sakit bisa kewalahan. Tenaga medis bisa kelabakan dan prestasi kita menyembuhkan pasien akan dipertaruhkan. Kita harus putus penularan COVID-19 sekarang juga.


Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya