Satgas COVID-19 Terbitkan Regulasi Terkait Larangan WNA Masuk Indonesia

Regulasi tersebut mengatur kebijakan terkait dilarangnya WNA masuk ke Indonesia guna mencegah penularan COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Des 2020, 07:46 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 07:46 WIB
Penampakan Bandara Soetta Saat Penghentian Sementara Operasional
Suasana Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (25/4/2020). Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menghentikan sementara aktivitas penerbangan komersil terjadwal baik dalam dan luar negeri terhitung mulai 24 April hingga 1 Juni 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menerbitkan regulasi terkait larangan sementara bagi warga negara asing (WNA) memasuki wilayah Indonesia.

Ditutupnya pintu masuk ke Indonesia menyusul ditemukannya varian baru Virus Corona di Inggris dengan strain B117 yang 70 persen lebih cepat menular dibandingkan varian virus penyebab COVID-19 sebelumnya.

Ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 4 tahun 2020, secara khusus mengatur pelarangan masuknya WNA dari semua negara ke Indonesia per 1 hingga 14 Januari 2021.

Dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa pagi, 29 Desember 2020, SE mengenai pelarangan WNA masuk Indonesia guna mencegah dan mengendalikan COVID-19 berlaku sejak 28 Desember 2020 hingga 14 Januari 2021.

"Ketentuan baru dalam SE Nomor 4, secara lebih luas melarang semua warga negara asing untuk memasuki Indonesia, kecuali pemegang izin tinggal diplomatik, izin tinggal dinas dan pemegang kartu izin tinggal terbatas, dan kartu izin tinggal tetap," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 di Indonesia, Doni Monardo.

 

Simak Video Berikut Ini

Warga Negara Asing Dilarang Masuk Indonesia

FOTO: Calon Penumpang Bandara Soetta Mengular Antre Rapid Test
Polisi mengingatkan jaga jarak saat calon penumpang mengntre untuk rapid test antigen di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020). Layanan rapid test antigen dibanderol dengan harga Rp 200 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dengan adanya SE tersebut, lanjut Doni, regulasi yang mengatur pelaku perjalanan luar negeri di dalam surat edaran Nomor 3 dan addendum SE Nomor 3 dinyatakan tetap berlaku.

Dengan catatan, tidak bertentangan dengan SE Nomor 4.

Menurut Doni, regulasi sebelumnya memang mengatur pelarangan masuk WNA, tetapi dalam skala yang terbatas.

Addendum Surat Edaran Nomor 3 tahun 2020, khususnya memerketat pengawasan kedatangan pelaku perjalanan Eropa dan Australia, dan melarang WNA Inggris memasuki Indonesia.

Doni Monardo, menegaskan, dikeluarkan surat edaran terkait larangan sementara WNA memasuki wilayah Indonesia semata-mata guna melindungi seluruh masyarakat.

"Sejumlah negara juga diketahui telah memerlakukan ketentuan serupa seperti Jepang. Jadi, ini merupakan sebuah langkah umum dalam rangka mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19," kata Doni.

 

Bagaimana Nasib WNI yang Pulang ke Indonesia?

FOTO: Calon Penumpang Bandara Soetta Mengular Antre Rapid Test
Petugas medis (kiri) melakukan rapid test antigen terhadap calon penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020). Calon penumpang mengaku rata-rata antre hingga tiga jam untuk mendapatkan layanan rapid test antigen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dan, untuk warga negara Indonesia (WNI) dari seluruh negara asing, baik secara langsung maupun transit di negara lain, harus memerlihatkan hasil negatif melalui swab test RT-PCR di negara asal yang dilakukan 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan (e-HAC Internasional Indonesia).

Setibanya di tanah air, WNI harus melakukan RT-PCR kembali dan wajib menjalani karantina COVID-19 selama lima hari.

Untuk WNI yang ketika melakukan RT-PCR di tanah air dan hasilnya positif, akan dilakukan perawatan di rumah sakit dengan biaya ditanggung oleh pemerintah. Sejauh ini, pemerintah telah menyediakan 17 hotel dengan kapasitas 3.570 kamar sebagai tempat isolasi mandiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya