Akibat Cuaca Dingin dan Varian Baru COVID-19, Ambulans di Inggris Catat Rekor Panggilan Terbanyak

Banyaknya panggilan ambulans dikarenakan cuaca dingin ditambah kasus COVID-19 di Inggris tengah melonjak akibat adanya varian baru dengan nama SARS-CoV-2 strain B.1.1.7 yang disebut lebih menular.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris. (dok. Unsplash.com/Simon Lucas @simonlucas)

Liputan6.com, Jakarta Layanan ambulans di wilayah West Midlands, Inggris telah mengalami hari tersibuk karena menerima 5.383 panggilan dalam 24 jam pada Senin lalu. Angka tersebut melampui rekor sebelumnya pada Maret 2018 dengan 5.001 panggilan.

Banyaknya panggilan dikarenakan cuaca dingin ditambah kasus COVID-19 di Inggris tengah melonjak akibat adanya varian baru dengan nama SARS-CoV-2 strain B.1.1.7 yang disebut lebih menular.

Dilansir dari laman BBC pada Rabu (06/01/2021), saking banyaknya pasien di rumah sakit. Empat orang pasien dilaporkan harus menunggu lebih dari 5 jam sebelum bisa dimasukkan ke rumah sakit.

"Kombinasi COVID-19 dan cuaca musim dingin telah mengakibatkan rumah sakit menjadi sangat sibuk yang sayangnya mengakibatkan penundaan penyerahan pasien ke rumah sakit," ujar seorang juru bicara Layanan Ambulans West Midlands yang tidak disebutkan namanya.

"Kami bekerja sama dengan rumah sakit untuk mencoba dan memastikan kru kami dapat menyerahkan pasien dengan cepat dan aman, tetapi karena permintaan yang sangat tinggi, beberapa pasien menunggu lebih lama dari biasanya," tambahnya.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Panggilan Ambulans di Negara Lain

Selain di Inggris, ambulans di negara lain juga dilaporkan kewalahan dengan banyaknya panggilan pasien. Seperti di wilayah Los Angeles, Amerika Serikat.

Pejabat kesehatan Los Angeles telah memerintahkan agar ambulans tidak mengakut pasien dewasa yang memiliki peluang selamat kecil ke rumah sakit untuk perawatan.

Kepala EMS Wilayah Los Angeles Marianne Gausche-Hill mengatakan, pihaknya tidak mengabaikan upaya resusitasi, namun jika pasien terus berdatangan, akan membebani rumah sakit karena kekurangan tempat tidur dan staf medis.

Badan Pelayanan Medis Darurat (EMS) Los Angeles juga telah mengeluarkan aturan agar pasokan oksigen hanya digunakan untuk pasien yang memiliki kadar oksigen benar-benar rendah. Hal tersebut dilakukan untuk menghemat pasokan oksigen yang semakin menipis.

Sementara itu, dilansir dari laman CNA, Direktur EMS Los Angeles Cathy Chidester menyebut, situasi yang terjadi saat ini terjadi adalah 'bencana tersembunyi', karena jarang diperhatikan oleh publik.

Dalam beberapa kasus, Cathy mengatakan ambulans terpaksa menunggu beberapa jam untuk menurunkan pasien ke rumah sakit lantaran ruangan yang tersedia sangat minim.

 

(Rizki Febianto)

Infografis

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya