Satgas COVID-19 Ungkap Penyebab Angka Positif Corona Pecah Rekor di Atas 9 Ribu

Satgas COVID-19 mengungkap penyebab penambahan angka positif Corona pecah rekor di atas 9.000 kasus.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jan 2021, 13:33 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 13:33 WIB
Wiku Adisasmito
Masa libur Natal dan Tahun Baru 2021, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan Satgas perketat mobilitas penduduk saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkap penyebab penambahan angka positif Corona mencapai 9.321 kasus per 7 Januari 2021. Penambahan kasus Corona kali ini adalah yang tertinggi sejak Indonesia dilanda pandemi sekaligus pada awal Januari 2021.

"Penambahan kasus Corona COVID-19 per 7 Januari 2021 adalah yang tertinggi awal tahun baru ini. Angkanya di atas 9.000. Bahkan angka ini meningkat hampir 500 kasus hanya dalam waktu satu hari," ungkap Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Menurut Wiku, lonjakan penambahan angka positif Corona di atas 9.000 kasus dikarenakan imbas libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Ini karena imbas libur panjang. Ternyata pada pembelajaran yang ke-4 kalinya (libur panjang Natal dan Tahun Baru), kita masih belum berhasil juga memperbaiki dan mengambil pelajaran dari tiga libur panjang sebelumnya," ujarnya.

"Pembelajaran dari libur panjang sebelumya juga sudah kami sampaikan berulang-ulang. Melihat penambahan konfirmasi positif COVID-19 sangat mengkhawatirkan dan perlu untuk segera kita hentikan (penambahan kasus)."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Jawa-Bali Sumbang Peningkatan Kasus COVID-19 Nasional

Wisatawan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir di pintu masuk tempat wisata di Bali. Protokol kesahatan itu diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19.
Wisatawan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir di pintu masuk tempat wisata di Bali. Protokol kesahatan itu diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Berdasarkan catatan Satgas Nasional, pada periode ini jumlah kasus COVID-19 mengalami peningkatan sebesar 45.895 kasus. Pulau Jawa dan bali menjadi kontributor terbesar peningkatan kasus COVID-19 di tingkat nasional.

Dari catatan perkembangan COVID-19, Jawa dan Bali tidak pernah berada di bawah 50 persen dari penambahan kasus positif mingguan. Bahkan Desember 2020 sebanyak 129.994 kasus disumbang oleh kedua pulau ini dan termasuk tertinggi sejak Maret 2020.

"Jika dilihat dari total kumulatif kasus positif Corona per 3 Januari 2021, ternyata Jawa dan Bali berkontribusi sebesar 65 persen atau 496.674 kasus positif COVID-19 di tingkat nasional," papar Wiku.

Sementara itu, dilihat dari kasus aktif per tanggal yang sama, Jawa-Bali berkontribusi lebih besar lagi, yaitu 67 persen atau 74.450 kasus aktif dari total kasus aktif nasional."

Artinya, Jawa-Bali berkontribusi terhadap peningkatan kasus COVID-19 dalam 4 bulan terakhir.

Provinsi yang Masuk Peringkat 10 Besar Penambahan Kasus COVID-19

FOTO: Petugas Gabungan Gelar Operasi Yustisi di Tugu Tani
Polisi menghentikan pengendara mobil saat Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Senin (14/9/2020). Operasi tersebut digelar sebagai langkah untuk menekan penyebaran Covid-19 di masa PSBB Jakarta. (Liputa6.com/Immanuel Antonius)

Wiku menyebut DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, dan Kalimantan Timur termasuk konsisten menempati peringkat 10 besar peningkatan tertinggi kasus COVID-19 nasional. Data ini diliha dalam kurun waktu 4 bulan terakhir.

"Empat provinsi teratas dengan penambahan tertinggi selalu ditempati DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," katanya.

Di sisi lain, tren penambahan kematian COVID-19 juga terdapat provinsi di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang konsisten menempati peringkat 10 besar penambahan kematian tertinggi pada September hingga Desember 2020.

"Artinya, selain peningkatan kasus positif Corona yang terjadi secara signifikan di Pulau Jawa dan Bali, penambahan kematian yang signifikan juga terjadi selama 4 bulan di provinsi kedua pulau ini," pungkas Wiku.

Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 dan Amarah Jokowi

Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 dan Amarah Jokowi. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 dan Amarah Jokowi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya