Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan tenaga kesehatan untuk melanjutkan penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 Sinovac, apabila telah mendapatkan suntikkan pertama.
Dari Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore, Reisa mengatakan bahwa vaksinasi virus corona tidak serta merta menimbulkan kekebalan setelah disuntikkan.
Baca Juga
"Kita harus memastikan imunitas atau kekebalan tubuh kita yang baru muncul perlu dilakukan peningkatan melalui dosis kedua," kata Reisa seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (2/2/2021).
Advertisement
Reisa mengatakan apabila tenaga kesehatan berhalangan dalam melaksanakan penyuntikan kedua pada 14 hari setelah menerima dosis pertama, tetap diminta secepatnya untuk mendapatkan imunisasi vaksin COVID-19 dosis kedua.
"Jangan sampai melewatkannya sama sekali," kata dokter Reisa.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Alasan Harus Disuntik Dosis Kedua
Dokter Reisa menjelaskan, dosis pertama atau priming dose, diberikan untuk memperkenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh dan memicu respon kekebalan awal.
"Jadi tubuh kita dikenalkan dulu dengan inactivated virus yang masuk ke tubuh kita, lalu dia akan bekerja sama membentuk sistem kekebalan tubuh atau antibodi baru," ujarnya.
Sementara, dosis kedua merupakan boosting dose yang berguna untuk meningkatkan kekuatan vaksin.
"Sehingga dosis kedua tersebut dapat membuat antibodi yang terbentuk semakin kuat dan optimal," kata Reisa.
Ia mengatakan, jeda waktu 14 hari telah sesuai dengan petunjuk teknis pemberian vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.
Menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, per 1 Februari 2021 terdapat 539.532 orang yang telah mendapatkan penyuntikan dosis pertama vaksin corona Sinovac dan 35.406 orang yang telah disuntik dosis kedua.
Advertisement