Dokter Reisa: Vaksinasi COVID-19 pada Guru Munculkan Optimisme Pulihnya Proses Belajar Mengajar

Dokter Reisa menekankan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka hanya boleh dilakukan asalkan sudah memenuhi persyaratan pembukaan sekolah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Feb 2021, 16:42 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2021, 16:42 WIB
Reisa Broto Asmoro
Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 untuk guru, dosen, dan tenaga pendidik memberikan optimisme kembali pulihnya proses belajar mengajar.

Namun, dalam konferensi persnya pada Jumat (26/2/2021) dokter Reisa menekankan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka hanya boleh dilakukan asalkan sudah memenuhi persyaratan pembukaan sekolah.

"(Vaksinasi tenaga pendidik) semakin membuka optimisme bahwa proses belajar dan mengajar akan dapat kita pulihkan saat semua persyaratan pembukaan sekolah siap," ujarnya.

Reisa mengatakan, pembelajaran jarak jauh memang masih bisa memberikan transfer ilmu dan keahlian akademis.

"Namun perlu kita sadari juga, bahwa tatap muka di sekolah, membuka besar transfer nilai dan norma, kecakapan sosial, dan bahkan peningkatan peluang pemerataan tingkat kesehatan anak dan remaja, melalui program kesehatan yang ada di sekolah-sekolah," ujarnya.

"Insya Allah, masa yang akan indah dikenang tersebut akan segera datang," kata dokter Reisa.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Tetap Lakukan Protokol Kesehatan

FOTO: Guru, Dosen dan Tenaga Pendidik Jalani Vaksinasi COVID-19
Petugas memeriksa kondisi kesehatan guru sebelum menjalani vaksinasi COVID-19 di SMA 70, Jakarta, Rabu (25/2/2021). Sebanyak 600 orang dari profesi guru, tenaga kependidikan, dan dosen akan divaksin COVID-19 hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia pun mengingatkan agar meski telah divaksinasi COVID-19, seseorang tetap harus patuh melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta tidak berkerumun.

"Dengan langkah-langkah pencegahan tersebut dan dilakukan secara kolektif, yakni semua melakukannya bersamaan, terbukti kasus aktif bisa diturunkan, keterisian rawat inap di rumah sakit dikurangi, dan para tenaga medis dapat berkonsentrasi lebih banyak menyembuhkan pasien, menyelamatkan nyawa, dan mengurangi angka kematian."

Vaksinasi COVID-19 untuk guru dan tenaga pendidik sendiri dimulai pada Rabu pekan ini, dengan penyuntikan awal dimulai di SMAN 70 Jakarta.

Presiden Joko Widodo dalam tinjauannya ke kegiatan tersebut mengatakan, guru dan tenaga pendidik menjadi prioritas penerima vaksin agar nantinya, diharapkan awal semester dua tahun 2021, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan.

"Targetnya pada bulan Juni nanti 5 juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan semuanya Insya Allah sudah bisa kita selesaikan sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku.

Infografis 4 Skema Layanan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2

Infografis 4 Skema Layanan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Skema Layanan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya