Stok Vaksin Menipis, Menkes Bakal Perlambat Laju Vaksinasi COVID-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi adanya penundaan pengiriman vaksin COVID-19

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Des 2021, 23:22 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 21:26 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Mata Najwa dalam sesi 'Beres-beres Kursi Menkes' pada 6 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi adanya penundaan pengiriman vaksin COVID-19. Hal ini karena sejumlah negara di Eropa mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan mengembargo vaksin AstraZeneca di India.

"Ditunda pengiriman dari GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), perkiraan hingga Mei. Sehingga kita sekarang lebih pelan aja penyuntikkannya," kata Menkes saat diskusi media secara daring, Sabtu (27/3/2021).

Menkes menjelaskan, saat ini vaksinasi di Indonesia akan menembus 10 juta dengan tren kecepatan vaksin 500 ribu per hari. Namun karena tertundanya pengiriman dari GAVI, strategi vaksinasi akan diperlambat.

"Pada Maret dan April vaksinasi 15 juta (dosis) per bulan sudah mendekati kecepatan suntikan," katanya.

Menkes menuturkan, laju vaksinasi yang melambat ini bukan serta merta akan menghambat vaksinasi COVID-19 secara nasional karena masih ada stok Sinovac yang akan digunakan. "Kita atur supaya pas dengan suplai vaksin agar tidak ada hari orang tidak disuntik."

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

Fokus vaksinasi lansia

Saat ini, lanjut Menkes, pemerintah akan tetap memprioritaskan vaksinasi khususnya pada lansia karena jumlahnya belum memenuhi target 21,5 juta. "Lebih banyak pejabat publik yang divaksin daripada lansia. Padahal, lansia lebih rentan terinfeksi apalagi dengan munculnya beberapa varian virus COVID-19," kata Menkes.

"Yang kita khawatirkan, (varian virus COVID-19) B.117 sudah masuk di Indonesia. Ada 7 kasus masuk dari timur tengah. Kalau strain yang ini lebih dominan, maka penyebarannya lebih cepet sehingga orang tua yang belum divaksin akan lebih rentan, rumah sakit akan penuh kembali. Sementara kalau orang tua ini sudah divaksin, kita akan bisa menekan jumlah perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Selain itu, Menkes mengimbau untuk tidak terlalu euforia setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19. "Disiplin tetap yang utama. Kenapa Portugal dan Inggris bisa menekan COVID-19, karena disiplin. Mereka angka vaksinasinya tinggi tapi tetap menjalankan aktivitas terbatas," pungkasnya.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya