Komnas KIPI: Komorbid Jangan Jadi Penghalang Lansia untuk Vaksinasi COVID-19

Ketua Komnas KIPI mengatakan bahwa apabila komorbid yang dimiliki lansia terkendali, maka dirinya boleh mendapatkan vaksinasi COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 13:00 WIB
Layanan Drive Thru Bantu Pemerintah Kejar Target 21,6 Juta Lansia Sudah Divaksin
Lansia menerima suntikan vaksin COVID-19 di Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit secara drive thru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (5/4/2021). Vaksinasi untuk kalangan lanjut usia (lansia) di Indonesia terbilang lambat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengajak orang lanjut usia (lansia) untuk tidak takut divaksinasi COVID-19, meski telah memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Hindra Irawan Satari, Ketua Komnas KIPI mengingatkan agar lansia dengan komorbid untuk memeriksakan diri terlebih dulu, agar memastikan penyakitnya terkendali ketika hendak divaksinasi.

Dalam dialog virtual pada Selasa (7/4/2021), Hindra yang dirinya sudah masuk kategori lansia, memiliki gangguan irama jantung, hipertensi, serta memiliki masalah asam urat dan kolesterol, tetap bisa menerima vaksin karena telah mengendalikan kondisinya.

"Semuanya terkendali dengan obat. Saya minum obat jantung, antihipertensi, pengendali kolesterol, pengendali asam urat. Alhamdulillah saya sudah divaksin dua kali, tidak ada gejala sedikit pun," kata Hindra.

"Jangan jadi penghalang. Kalau punya komorbid terus tidak usah divaksin, tidak. Kalau punya komorbid, dikendalikan, silahkan (vaksinasi), insyaAllah aman," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Hindari Ketegangan

FOTO: 5.000 Warga Divaksin COVID-19 Secara Drive-Thru di Tangerang
Paramedis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia saat vaksinasi secara drive-thru di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3/2021). Sebanyak 5.000 masyarakat umum, lanjut usia (lansia), dan pengemudi ojek online (ojol) divaksin COVID-19 pada hari ini dan besok. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Hindra, vaksinasi COVID-19 ini memberikan hikmah bagi lansia, termasuk dalam mengetahui kondisi kesehatannya.

"Jadi ini hikmahnya. Kalau mempunyai komorbid silahkan kontrol ke dokter yang terakhir atau dokter keluarga. Pastikan tekanan darah terkendali, kolesterol terkendali, diabetes terkendali," kata Hindra.

Selain itu sebelum vaksinasi, lansia juga menjaga perasaannya agar tetap tenang dan damai. "Waktu berangkat itu harus dalam suasana damai. Tidak usah lihat-lihat WhatsApp lagi lah membuat suasana tegang," katanya berseloroh.

Tidak hanya sebelum disuntik vaksin, sesudah vaksinasi pun seseorang juga harus tetap santai.

"Tidak boleh makan ini, tidak boleh makan singkong, waduh, hidup dibuat jadi susah. Kalau sampai saat ini kita sehat, itu gaya hidup kita sudah sehat, kita pertahankan, ditambah imunisasi sebagai upaya tambahan. Lakukan aktivitas seperti biasa."

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya