Liputan6.com, Jakarta - Selain di India, lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi pada negara tetangganya, Nepal. Meningkatnya kasus positif COVID-19 di negara terebut membuat otoritas setempat mengambil kebijakan agresif.
Pemerintah Nepal menghentikan semua penerbangan domestik maupun internasional di di negara itu. Penghentian penerbangan domestik diberlakukan mulai Minggu, 2 April 2021, tengah malam. Sementara penghentian penerbangan internasional dimulai pada Rabu, 5 April 2021, tengah malam.
Â
Sebagian besar publik Nepal menyalahkan wisatawan dari India dan negara lain yang terdampak krisis pandemi COVID-19 serta ketidakmampuan pemerintah dalam menangani pandemi. Diketahui, orang-orang dari beberapa negara bagian India berbondong-bondong datang ke Nepal melalui jalur darat dan udara akibat gelombang COVID-19 yang melanda India. Beberapa di antara rombongan tersebut adalah pekerja migran Nepal yang pulang, sedang pendatang lainnya bertujuan melanjutkan perjalanan ke negara ketiga.
Sebelumnya, Nepal tak hanya memberlakukan kebijakan serupa dan lockdown selama dua pekan di beberapa kota dan melarang pertemuan publik. Namun langkah itu kurang efektif menekan lonjakan kasus COVID-19. Kota-kota dengan penduduk padat di Nepal serta yang berbatasan dengan India memiiki angka kasus infeksi tinggi.
Â
Kini Nepal bersama dua negara lain, Bangladesh dan Pakistan, yang berdekatan dengan India telah menutup pintu perbatasan karena khawatir akan lonjakan kasus COVID-19 di Hindustan.
Namun, kini rumah sakit-rumah sakit di Nepal pun telah dipenuhi pasien COVID-19. Pemerintah Nepal juga tengah berjuang mengatur impor oksigen dan tempat tidur rumah sakit. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) menyebut kota selatan di Nepal yang berbatasan dengan India sudah kewalahan menghadapi kasus corona yang naik 57 kali lipat dibanding bulan lalu.