Libur Lebaran Usai, Kasus COVID-19 Merangkak Naik

Bila pada pekan sebelumnya ada di kisaran 3.800 hingga 4 ribuan, kasus harian COVID-19 beberapa hari ini di 5 ribuan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Mei 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 16:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan kasus COVID-19 mulai terlihat di pekan ini. Bila pada pekan sebelumnya kasus positif COVID-19 ada di kisaran 3.800 hingga 4 ribuan, kasus harian beberapa hari ini di 5 ribuan.

"Ada kenaikan tapi masih jauh lebih kecil dibandingkan (usai libur) Lebaran tahun kemarin," kata Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto usai rapat bersama Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada 24 Mei 2021.

Beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus sepekan terakhir adalah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku Utara.

Airlangga mengatakan bahwa akan terus memonitor penambahan kasus COVID-19 dalam 4-5 minggu ke depan. Hal ini berkaca pada libur Natal dan Tahun baru kemarin, kenaikan kasus terjadi pada 5 Februari 2021.

 

Penyebab Kasus COVID-19 Naik

Dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada dua penyebab kenaikan kasus COVID-19 beberapa hari terakhir yakni mobilitas masyarakat yang meningkat saat Lebaran dan mutasi varian baru.

"Pada empat hari terakhir terjadi peningkatan kasus baru di atas 5 ribu, ini menunjukkan mobilisasi pasca Lebaran dan Ramadan itu sudah mulai terlihat," kata Dante.

Dari kalkulasi pemerintah, peningkatan kasus akan terjadi hingga pertengahan Juni.

Lalu, dari faktor endogen terkait dengan mutasi varian baru Corona asal India, Inggris, dan Afrika Selatan yang sudah ada di Indonesia. Ketiga varian tersebut masuk dalam varian of concern WHO yang disebut-sebut memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Dari hasil identifikasi Kementerian Kesehatan, ada 54 kasus varian baru Corona yang menyebar. Dengan rincian 35 varian baru kasus Corona dari imigran atau dari luar Indonesia dan 19 kasus dari Indonesia.

"Kombinasi antara faktor eksternal dan endogen berupa mobilisasi dan mutasi virus menyebabkan kasus meningkat beberapa minggu ke depan," kata Dante.

Pria dengan latar belakang dokter spesialis penyakti dalam konsultan ini mengingatkan masyarakat untuk menekan laju penularan COVID-19 dengan menegakkan protokol kesehatan.

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya