Liputan6.com, Jakarta Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahan bangunan asbes berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan asbes bisa menyebabkan penyakit asbestosis yang menyerang paru.
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 tahun 2018 tentang Bahan Bangunan. Dalam pasal 77 peraturan yang sama dijelaskan, bahan bangunan harus aman bagi kesehatan.
Baca Juga
"Pengguna bangunan gedung tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan serta penggunaannya dapat menunjang pelestarian lingkungan," ujar Yana.
Advertisement
Yana mengatakan bahan bangunan harus memenuhi kriteria, tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun bagi kesehatan pengguna bangunan gedung.
Selain itu tidak menimbulkan efek silau bagi pengguna, masyarakat dan lingkungan sekitarnya ditambah pula tidak menimbulkan efek peningkatan temperatur, sesuai dengan prinsip konservasi, dan ramah lingkungan.
“Kita sadar bahwa asbes masih menjadi bahan bangunan pilihan yang murah. Namun, dijangka yang panjang asbestosis akan menimbulkan gejala,” kata Yana.
Yana menuturkan untuk itu juga perlu sosialisasi dan pengertian kepada masyarakat bahaya asbes bagi kesehatan.
Didukung pula dengan menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan harga terjangkau oleh masyarakat. "Masyarakat tentu tidak ingin terganggu kesehatannya," tukas Yana.
Simak Juga Video Berikut
Awas, Bisa Picu Kanker
Berdasarkan pernyataan dari organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan semua jenis asbes sebagai bahan karsinogenik penyebab kanker.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga mengatakan, Kota Bandung merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang mengeluarkan aturan daerah bahaya penggunaan bahan bangunan asbes.
“Alhamdulilah akhirnya dapat terealisasi (Perda). Ini satu-satunya di Indonesia yang secara eksplisit (tegas) menyebutkan asbes sebagai bagian yang bahaya dilarang penggunaannya,” ungkap Awangga.
Meski masih terdapat masyarakat yang menggunakan asbes, Awangga yakin dengan sosialisasi penggunaan asbes akan berkurang mengingat bahaya bagi kesehatan manusia.
Advertisement