Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan salah satu cara mencegah anak lahir dengan kondisi stunting yakni dengan memastikan kondisi tubuh ibu sehat. Diantaranya tidak anemia dan memiliki kondisi nutrisi yang baik.
"Seandainya kalau mereka yang hamil sudah diperiksa HB, lalu tidak anemia, dan kondisi nutrisi bagus, itu sangat luar biasa. Sangat bisa mencegah kelahiran anak stunting," kata Hasto dalam Sosialiasasi Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Baca Juga
Guna bisa mengintervensi masalah ini, BKKBN sudah melakukan audiensi dengan Kementerian Agama. Hasto mengatakan setelah Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting terbit bakal membuat regulasi agar calon pasangan yang menikah harus mendaftar tiga bulan sebelum pernikahan.
Advertisement
Saat mendaftar harus disertai dengan data tinggi badan, berat badan, kondisi HB. Sehingga, bila ada yang kondisinya tidak normal bisa dilakukan intervensi.
"Kalau ada data yang masuk bisa beri respons, kalau ada calon pengantin yang anemia beri nasihat tentang penanganan anemia. Lalu, yang kondisi nutrisinya kurang baik juga bisa dilakukan intervensi," kata Hasto yang memiliki latar belakang dokter kebidanan dan kandungan ini.
Dengan intervensi tiga bulan sebelumnya, ketika nanti hamil diharapkan bayi yang nanti lahir sehat. Artinya, bayi lahir dengan panjang badan lebih dari 48 cm dan berat badan lebih dari 2.500 gram.
"Kenapa mesti dilakukan tiga bulan sebelumnya? Karena 80 persen pasangan yang menikah di Indonesia memiliki anak di tahun pertama," kata Hasto.
Target Indonesia Turunkan Angka Stunting hingga 14 Persen
BKKBN ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting. Targetnya Indonesia bisa menurunkan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen di 2024.
Guna mencapai target penurunan stunting, BKKBN bakal melakukan pemberian pendampingan pada keluarga berisiko stunting.
Hasto pun mengatakan segera bekerja keras guna mencapai penurunan stunting di tengah pandemi.
"Kita tidak ingin dalam bentuk wacana, waktunya tinggal 2,5 tahun," katanya.
Advertisement