Kepala BKKBN Harap Vaksinasi COVID-19 Bakal Masuk dalam Sistem Imunisasi Indonesia

Harapan ke depan terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Nov 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 20:00 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat meninjau pelaksanaan vasektomi dan tubektomi di RSUD Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju pada Jumat, 19 November 2021. (Dok Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Mamuju Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berharap vaksinasi COVID-19 seperti program imunisasi lain. Dalam hal ini, imunisasi yang sudah berjalan sebagaimana jadwal yang ada, misal, imunisasi bayi baru lahir.

"Harapan ke depan (vaksinasi COVID-19) menjadi sebuah 'sistem.' Menjadi 'sistem' artinya ya seperti vaksinasi (lain) pada umumnya. Jadi, sudah berjalan tanpa harus gebrakan-gebrakan, tapi capaiannya tinggi," tutur Hasto dalam wawancara khusus dengan Health Liputan6.com di kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ditulis Senin (22/11/2021).

"Itu kan (namanya) menjadi 'sistem' ya, misalnya, imunisasi bayi baru lahir dan BCG. Ke depan, harapannya juga anak-anak yang di bawah 11 tahun bisa divaksin COVID-19."

Di sisi lain, Hasto Wardoyo melanjutkan, upaya menggencarkan vaksinasi COVID-19, salah satunya, dari pintu ke pintu (door to door) dinilai bagus. Terlebih lagi BKKBN juga ikut terjun door to door dengan pengerahan bidan di berbagai daerah.

"Saya kira sebetulnya kalau terobosan untuk vaksinasi COVID-19 ini, ketika kita sudah bisa door to door itu sudah bagus," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Vaksinasi Door to Door, Bawa Vaksin Harus Hati-hati

Swab Tes Jemput Bola ke Rumah Warga
Petugas Kesehatan mengambil sampel lender saat Swab Test COVID 19 yang digelar secara “door to door” bagi warga pendatang di Kawasan kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (12/6/2020). Tes Swab dengan mendatangi rumah itu untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Di sela-sela kunjungan kerja ke Sulawesi Barat, Hasto Wardoyo mengatakan, kendala vaksinasi COVID-19 secara door to door berbeda dari awal-awal pelaksanaan vaksinasi dulu. Dulu banyak warga menolak divaksin, kini cukup banyak warga ingin divaksin.

"Kendala ditolak sudah enggak seperti awal-awal dulu. Cuma kendala door to door itu kan membawa vaksinnya harus aman," kata mantan Bupati Kulon Progo ini.

"Ya, harus pakai (sistem) cold chain (rantai dingin)--dengan termos khusus penyimpanan vaksin. Jangan sampai rusak (vaksinnya). Paling kendalanya itu saja."

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 door to door juga digencarkan BKKBN yang menyasar para lansia. Contohnya, pengerahan bidan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mendorong capaian vaksinasi yang meningkat.

"Beberapa waktu lalu, saya ke Bandung Barat. Sebelumnya, vaksinasi di sana ketinggalan. Begitu kami gerakkan bidan, langsung naik itu capaiannya," tutur Kepala BKKBN Hasto.

"Pak Bupati Bandung Barat langsung ngapel 500 bidan. Lumayan langsung naik capaiannya. Saya juga ketemu Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di sana, semangat buat vaksinasi door to door-nya luar biasa."


Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19

Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya