Liputan6.com, Jakarta - Jelang peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember mendatang, para calon Mama juga perlu memahami bahwa kehamilan harus terencana. Upaya ini agar anak yang dilahirkan sehat.
Peringatan Hari Ibu juga menjadi bukti peran ibu penting untuk kesejahteraan anaknya. Perihal kehamilan harus direncanakan dengan baik kerap disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Advertisement
Baca Juga
Bahwa kehamilan yang berencana akan menekan prevalensi stunting di Indonesia.
"Anak-anak yang lahir stunting merupakan kesalahan anak muda," ujar Hasto Wardoyo saat seminar Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting di Universitas Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau pada November 2021 lalu.
Dalam kunjungan kerja dua hari di Kota Batam, Hasto Wardoyo melakukan peluncuran program "Mahasiswa Peduli Stunting" (Penting) dan penandatanganan komitmen bersama perguruan tinggi pada percepatan penurunan stunting.
"Siapa penentu kesejahteraan bangsa ini? Penentunya adalah mahasiswa, remaja, anak muda. Namun, karena mereka tidak menjaga jarak kelahiran dan banyak memiliki anak, maka mereka akan melahirkan anak stunting," lanjut Hasto.
Kendala Bangun SDM Berkualitas
Hasto Wardoyo mengingatkan, jangan sampai terjadi "jendela peluang" dalam bonus demografi justru menjadi beban pembangunan.
Meski demikian, ia mengakui bahwa membangun SDM Indonesia yang maju dan berkualitas masih dihadapkan pada banyak kendala. Salah satunya, prevalensi stunting yang saat ini mencapai sekitar 27 persen dan adanya gangguan mental emosional pada anak muda.
"Dari 100 mahasiswa akan ada mahasiswa yang sulit dikoordinir atau juga dihadapkan pada persoalan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang)," kata Hasto melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Masyarakat harus paham dengan pengertian stunting. Stunting menyebabkan anak akan memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan seharusnya.Â
"Stunting pasti pendek. Tapi orang pendek bukan berarti stunting."
Advertisement