Hari Ibu Tanggal 22 Desember: Calon Mama, Kehamilan Harus Terencana

Bagi para calon Mama, kehamilan harus terencana.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Des 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 08:00 WIB
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Membersihkan Telinga Bayi
Ilustrasi Ibu dan Anak Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Jelang peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember mendatang, para calon Mama juga perlu memahami bahwa kehamilan harus terencana. Upaya ini agar anak yang dilahirkan sehat.

Peringatan Hari Ibu juga menjadi bukti peran ibu penting untuk kesejahteraan anaknya. Perihal kehamilan harus direncanakan dengan baik kerap disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

Bahwa kehamilan yang berencana akan menekan prevalensi stunting di Indonesia.

"Anak-anak yang lahir stunting merupakan kesalahan anak muda," ujar Hasto Wardoyo saat seminar Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting di Universitas Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau pada November 2021 lalu.

Dalam kunjungan kerja dua hari di Kota Batam, Hasto Wardoyo melakukan peluncuran program "Mahasiswa Peduli Stunting" (Penting) dan penandatanganan komitmen bersama perguruan tinggi pada percepatan penurunan stunting.

"Siapa penentu kesejahteraan bangsa ini? Penentunya adalah mahasiswa, remaja, anak muda. Namun, karena mereka tidak menjaga jarak kelahiran dan banyak memiliki anak, maka mereka akan melahirkan anak stunting," lanjut Hasto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kendala Bangun SDM Berkualitas

ilustrasi ibu dan anak saat sahur/pexels
ilustrasi ibu dan anak saat sahur/pexels

Hasto Wardoyo mengingatkan, jangan sampai terjadi "jendela peluang" dalam bonus demografi justru menjadi beban pembangunan.

Meski demikian, ia mengakui bahwa membangun SDM Indonesia yang maju dan berkualitas masih dihadapkan pada banyak kendala. Salah satunya, prevalensi stunting yang saat ini mencapai sekitar 27 persen dan adanya gangguan mental emosional pada anak muda.

"Dari 100 mahasiswa akan ada mahasiswa yang sulit dikoordinir atau juga dihadapkan pada persoalan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang)," kata Hasto melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Masyarakat harus paham dengan pengertian stunting. Stunting menyebabkan anak akan memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan seharusnya. 

"Stunting pasti pendek. Tapi orang pendek bukan berarti stunting."


Infografis Ingat Pesan Ibu

Infografis Ingat Pesan Ibu
Infografis Ingat Pesan Ibu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya