Bahaya Hydroquinone dari Kasus yang Menjerat dr Richard Lee

Kasus dr Richard Lee dan bahaya Hydroquinone.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Des 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 16:00 WIB
Dr Richard Lee. (Instagram/ dr.richard_lee)
Dr Richard Lee. (Instagram/ dr.richard_lee)

Liputan6.com, Jakarta Dokter kecantikan Richard Lee ditahan oleh pihak Polda Metro Jaya dalam kasus akses ilegal akun media sosial terkait review produk kosmetik. Pengacara Richard Lee, Razman Arif Nasution menyampaikan dokter tersebut dalam kondisi baik.

Walau begitu, dikatakan Razman, dr Richard Lee tampak tertekan menghadapi kasus hukum, mengutip dari YouTube Star Story, Rabu (29/12/2021). Kasus dr Richard Lee sendiri bermula dari perseteruan dengan artis Kartika Putri yang mempromosikan produk kecantikan, yang disebut Lee mengandung bahan hydroquinone.

Lantas seberapa bahaya hydroquinone? Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, penggunaan krim dengan kandungan hidrokuinon hanya boleh digunakan dalam jangka waktu pendek. Zat ini tidak disarankan dipakai dalam waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Mengutip KlikDokter, ada beberapa fakta keamanan dan bahaya mengenai kandungan hydroquinone pada kosmetik. Pada 1982, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, mengakui hydroquinone tepercaya, aman, dan efektif.

Kemudian kekhawatiran muncul tentang keamanan dari kandungan hydroquinone Akhirnya, FDA menarik hydroquinone dari pasar. Karena banyak dari produk hydroquinone yang mengandung kontaminan seperti merkuri.

Penggunaan Hydroquinone dalam Pengawasan Dokter

Memilih Toko yang Tepat dan Terpercaya
Ilustrasi Kosmetik Credit: pexels.com/Susan

Di sisi lain, negara Inggris, Eropa, dan Jepang telah melarang penggunaan kandungan hydroquinone pada krim pemutih wajah.

Di Indonesia sendiri, meskipun tidak dilarang, saat ini penggunaan hydroquinone di dalam kosmetik atau obat bebas telah dibatasi sesuai peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut dokter Devia, selama penggunaan hydroquinone dalam dosis wajar, di bawah pengawasan dokter, dan tidak dalam jangka panjang, hal ini tidak akan menimbulkan masalah.

“Efek samping yang muncul bisa membuat kulit terbakar, terkelupas, kering, dan iritasi. Reaksi alergi bisa tetap muncul. Pada penggunaan jangka lama, bisa menyebabkan ochronosis yaitu terjadi perubahan warna kulit (jadi hitam kebiruan) dan muncul jerawat papula,” jelas dr. Devia.

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya