Presenter Dunia Lain Harry Pantja Alami Stroke, Punya Riwayat Hipertensi

Presenter 'Dunia Lain' Harry Pantja mengalami stroke.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Jan 2022, 17:59 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 17:59 WIB
Waspada, 3 Gaya Hidup Seperti Ini Tingkatkan Risiko Anda Terkena Stroke
Doc: Pixabay.com/thedigitalartist-202249

Liputan6.com, Jakarta Presenter 'Dunia Lain' Harry Pantja dikabarkan mengalami stroke dan sedang menjalani terapi. Kabar juga beredar, ia disebut-sebut mempunyai riwayat hipertensi, yang menyebabkan terjadi pendarahan di otaknya dan berujung pada stroke.

Menilik seputar stroke yang dialami Harry Pantja, orang yang mempunyai riwayat hipertensi memang berisiko tinggi didera penyakit tersebut. Stroke bisa terjadi akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang memperdarahi otak, menyebabkan kerusakan sel-sel otak, sehingga kehilangan fungsinya.

Dokter Adeline Jaclyn dari KlikDokter menyebut kelompok orang yang berisiko tinggi terkena serangan stroke. Yakni penderita tekanan darah tinggi, yang mana tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, penderita kolesterol tinggi, penderita gula darah (diabetes mellitus), dan perokok.

Kemudian orang yang punya riwayat atrial fibrilation--gangguan irama jantung, obesitas, dan terdapat riwayat stroke pada keluarga atau pernah mengalami serangan stroke sebelumnya, dikutip dari KlikDokter, Selasa (18/1/2022).

Jenis penyakit stroke bisa berupa iskemik (sumbatan) maupun perdarahan (hemoragik). Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah.

Pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.


Terapi untuk Stroke

Gejala Stroke
Ilustrasi Kaki Mati Rasa Credit: pexels.com/Lina

Dokter Arina Heidyana dari KlikDokter menambahkan, orang yang terkena stroke juga harus mendapatkan sejumlah terapi untuk pemulhan.

Di antaranya, terapi fisik berupa belajar berjalan, duduk, berbaring, perubahan dari satu gerak ke gerak lain.

Ada juga terapi psikologis/psikiatrik untuk membantu meringankan stres mental dan emosional (seperti depresi) yang umumnya menyertai penderita stroke.

"Keadaan ini bisa timbul baik sebagai akibat lokasi kerusakan otaknya atau sebagai bentuk reaksi penderita terhadap stroke," kata Ariana.


Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya