Cara Dapat Obat Gratis COVID-19 Jika Daerah Tempat Tinggal Tidak Terjangkau Telemedisin

Layanan telemedisin belum bisa menjangkau seluruh daerah di Indonesia.

oleh Diviya Agatha diperbarui 14 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 08:00 WIB
FOTO: Proses Distribusi Obat bagi Pasien Isolasi Mandiri
Paket obat COVID-19 berada dalam wadah di salah satu gerai ekspedisi SiCepat di Jalan K.S Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu (17/7/2021). Pemerintah resmi membagikan 300 ribu paket obat gratis untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mendapatkan obat secara gratis merupakan salah satu keunggulan dalam layanan telemedisin COVID-19. Obat tersebut pun bisa diperoleh dari hasil konsultasi yang dilakukan.

Namun, belum semua daerah di Indonesia sudah terjangkau oleh layanan telemedisin untuk COVID-19. Lalu, bagaimanakah cara pasien mendapatkan obat COVID-19 secara gratis tanpa telemedisin?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, hingga kini daerah yang baru terjangkau adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang.

"Kalau untuk yang tidak ada layanan telemedisinnya, pasti pertanyaannya apakah kita bisa dapat obatnya juga secara gratis ya?" ujar Nadia dalam webinar bertema Telemedisin Bagi Lansia: Penting Saat Isoman COVID-19 ditulis Minggu, (13/3/2022).

Nadia menjelaskan, obat COVID-19 tetap bisa didapatkan secara gratis bagi daerah yang tidak terjangkau oleh layanan telemedisin.

Caranya adalah dengan mendatangi langsung fasilitas kesehatan atau meminta bantuan pada pihak keluarga yang tidak dinyatakan positif untuk membawa hasil keterangan positif pasien ke fasilitas kesehatan.

"Kemudian nanti petugas puskesmas akan membantu memberikan obat-obatan tersebut juga secara gratis. Sekaligus melakukan pemantauan," kata Nadia.

Obat sesuai gejala

Saat melakukan konsultasi pada pihak fasilitas kesehatan maupun secara daring melalui telemedisin, Nadia mengungkapkan bahwa pasien pun harus jujur dalam mengutarakan gejala.

"Ada 14 pertanyaan yang ditanyakan termasuk gejala-gejala tadi, jadi ada skrining. Termasuk selain menilai gejala klinis, juga kelayakan untuk isolasi mandiri," ujar Nadia.

"Jadi kita juga tidak akan memberikan obat kalau yang bersangkutan ini tidak layak melakukan isolasi mandiri, karena nanti bahayanya lebih besar," tambahnya.

Selain itu, Nadia menjelaskan, pihak puskesmas juga nantinya bisa membantu anggota keluarga lainnya untuk memeriksakan kondisinya.

"Nanti tahap berikutnya adalah melakukan tracing pada anggota keluarga yang ada di sekitar dia (pasien)," ujar Nadia.

Infografis

Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya