Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 Jusuf Kalla menggelar syukuran hari ulang tahunnya ke-80 di The Opus Grand Ballroom The Tribrata Darmawangsa, Jakarta pada Rabu, 25 Mei 2022. JK, sapaan akrabnya, lahir di Kabupaten Bone, 15 Mei tahun 1942 silam.
Di hadapan para tamu undangan yang hadir, JK mengungkapkan tujuan hidup adalah harus bermanfaat bagi keluarga dan bangsa. Bagi JK, hal itu sederhana, namun diakuinya sulit diwujudkan.
Baca Juga
"Tujuan hidup itu bermanfaat untuk agama, bangsa dan kekuarga. Sederhana, tapi sulit diwujudkan," ucap JK dalam sambutannya di The Opus Grand Ballroom The Tribrata Darmawangsa.
Advertisement
Hingga genap berusia 80 tahun, JK menceritakan selama ini hidupnya sistemastis. Ia mengisahkan perjalanan hidup yang berpindah-pindah, dari kabupaten, bergeser ke kota dan provinsi.
Lalu dari provinsi menjejak sampai ibu kota Jakarta. Soal karier, JK sudah menjajal manis pahit kehidupan, dari pengusaha hingga menjabat di lingkup pemerintahan.
"Hidup saya sistematis, mulai dari saya lahir di Bone, lalu besar dan bekerja di Kota Makassar, ibu kota provinsi. Begitu pula dalam karier di bisnis. Saya bekerja di perusahaan, mulai dari manajer, direktur hingga direktur utama," tutur Jusuf Kalla.
"Semuanya sistematis. Di pemerintahan, saya (pernah mencecap) dari DPR, jadi menteri, menteri koordinator, lalu wakil presiden hingga mencalonkan diri jadi presiden. Fase hidup saya seperti itu, dari bisnis ke pemerintahan, hidup saya bertahap dan semoga bermanfaat."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pribadi yang Humoris dan Pandai Bicara
Banyak kisah menarik di balik sosok Jusuf Kalla. Lisa Jusuf, yang merupakan putri pertama JK mengungkapkan, jika sang ayah, yang mereka akrab panggil dengan 'Papa' ini adalah sosok humoris dan pandai bicara.
"Tahun ini, Papa saya ulang tahun ke- 80. Papa saya ini suka bercanda dan pandai bicara sama anak-anaknya. Saking pandainya bicara sampai kita ini mudah percaya sama Papa," cerita Lisa, disambut tawa para tamu undangan.
"Papa pernah bercanda, saat kami tanya, 'Kenapa ada luka di paha Papa?' Waktu itu, Papa mengaku kalau itu luka perang saat dirinya ikut berperang. Lama kami baru tahu kalau itu luka karena terkena pecahan kaca, yang jahitannya kurang bagus."
Selain humoris dan pandai bicara, Lisa mengatakan, sejak dulu JK adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia tidak pernah memecat karyawannya.
"Papa itu tidak pernah pecat karyawannya. Sanksinya, hanya sampai surat peringatan satu saja. Papa selalu katakan, kebaikan karyawannya lebih banyak dari kesalahannya," ujarnya dalam penuturan yang diterima Health Liputan6.com.
Advertisement
Sosok Problem Solving dan Solidarity Making
Momen syukuran ulang tahun Jusuf Kalla ke-80 juga bertepatan dengan peluncuran buku berjudul, Jusuf Kalla, Di Balik Beragam Isu. Buku tersebut oleh Hamid Awaludin, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia pada 2008.
"Menulis buku tentang JK sangat mudah, karena pikirannya berbanding lurus dengan sikapnya. Pikiran Pak JK simpel tapi selalu logis," beber Hamid.
Buku yang ditulis sahabat JK, Hamid Awaludin ini menceritakan perjalanan panjang sejarah perpolitikan Indonesia sekaligus sepak terjang Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019.
Buku tersebut dibedah dua penanggap, yakni Azyumardi Azra ketua Dewan Pers 2022-2025 dan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Rikard Bagun, yang dipandu langsung Rosiana Silalahi.
Azyumardi Azra menilai JK sebagai sosok yang pandai menyelesaikan masalah (problem solving) dan solidarity making.
"Pak JK ini, adalah sosok problem solving dan solidarity making. Bisa kita lihat dari caranya menyelesaikan berbagai persoalan saat menjabat wakil presiden di masa SBY dan Jokowi," katanya.
Dalam buku dituliskan kisah politik JK yang bercerita tentang pelayanan yang merambah banyak lahan. JK menjadi aktor penting dalam misi perdamaian Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ia juga terlibat dalam usaha-usaha perdamaian lain, seperti mendamaikan dua tokoh politik Malaysia, Najib Razak, dan Anwar Ibrahim, dan upaya mendamaikan Pemerintah Afghanistan dengan Taliban.
Kisah-kisah dalam buku ini merupakan kesaksian yang merangkum jejak karya Jusuf Kalla bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Buku ini menjadi bukti nyata bahwa Jusuf Kalla merupakan tokoh utama di balik berbagai perkara.
Kejutan Spesial dan Dihadiri Menteri
Dalam acara syukuran ulang tahun ke-80 di The Opus Grand Ballroom The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Jusuf Kalla juga mendapat kejutan spesial dari para cucunya yang bernyanyi dan membaca puisi.
Selain dihadiri anak dan cucu serta kerabat JK. Syukuran ulang tahun JK turut dihadiri para anggota Kabinet Indonesia Maju, seperti Sofyan Djalil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan sejumlah mantan menteri Kabinet Kerja era Jokowi - JK.
Hadir Pula sahabat JK, Surya Paloh yang merupakan Ketua Umum Partai NasDem, Chairul Tanjung, dan Hidayat Nurwahid.
Jusuf Kalla merupakan anak kedua dari 12 bersaudara. JK menikah dengan Mufidah, yang kemudian dianugerahi seorang putra dan empat putri.
JK dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden. Pada tahun 2004-2009, JK mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode pertamanya sebagai presiden. Pada tahun 2014-2019, JK kembali ke istana mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement