Capaian Vaksinasi COVID-19 1 Juni 2022 Bertambah 408.824

Data harian sebaran COVID-19 per 1 Juni 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan capaian vaksinasi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Jun 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 20:00 WIB
FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya
Warga menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta  Data harian sebaran COVID-19 per 1 Juni 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan capaian vaksinasi.

Dalam data tersebut terlihat penambahan vaksinasi terjadi pada tiga dosis yakni dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster dengan rincian sebagai berikut:

-Vaksinasi dosis pertama hari ini mengalami penambahan sebanyak 60.417 sehingga akumulasinya menjadi 200.327.825.

-Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 86.435 sehingga akumulasinya menjadi 167.507.245.

-Sedangkan vaksinasi dosis ketiga atau disebut pula dosis penguat bertambah 261.972 sehingga akumulasinya menjadi 45.934.944.

Total penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah 408.824 sehingga akumulasinya menjadi 413.770.014.

Sedangkan, target sasaran vaksinasi adalah 208.265.720. Dengan demikian, capaian vaksinasi sudah jauh melampaui target tersebut.

Meski sudah melampaui target, tapi vaksinasi tetap dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Kasus COVID-19 yang masih menunjukkan peningkatan ditambah munculnya varian Omicron menandakan bahwa virus ini akan berada di tengah masyarakat dalam waktu lama.

Maka dari itu, di tahun-tahun mendatang, berbagai dosis vaksinasi kemungkinan akan tetap diperlukan untuk menguatkan komunitas global terhadap dampak negatif virus.

Selain menunjukkan capaian vaksinasi, data dari Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan rincian perkembangan kasus per 1 Juni 2022.

Dalam data tersebut, penambahan kasus positif tercatat sebanyak 368 sehingga akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.055.341.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus Sembuh

Vaksinasi Booster Dari Rumah ke Rumah
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada lansia saat vaksinasi booster COVID-19 dari rumah ke rumah di Poris Plawad, Tangerang, Jumat (21/1/2022). Pelaksanaan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk memudahkan para lansia mendapatkan vaksin booster COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 183 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.606.

Kasus meninggal juga terus mengalami kenaikan walaupun tidak terlalu tinggi seperti awal pandemi. Kasus meninggal hari ini tercatat ada 3 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.594.

Sedangkan, kasus aktif hari ini mengalami penambahan sebanyak 182, padahal biasanya kasus aktif selalu turun. Penambahan kasus aktif hari ini membuat totalnya menjadi 3.141.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 57.579 dan suspek sebanyak 2.445.

Laporan dalam bentuk tabel juga menunjukkan rincian penambahan kasus terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 164 kasus baru dan 79 orang sembuh.

-DI Yogyakarta 43 kasus positif baru tanpa penambahan kasus sembuh.

-Jawa Barat 42 kasus konfirmasi baru dan 34 pasien telah sembuh.

-Banten di peringkat keempat dengan 30 kasus baru dan 20 sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 27 kasus baru dan 22 sembuh dari COVID-19.


11 Provinsi Nihil Penambahan Kasus

Vaksinasi Booster Dari Rumah ke Rumah
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada lansia saat vaksinasi booster COVID-19 dari rumah ke rumah di Poris Plawad, Tangerang, Jumat (21/1/2022). Pelaksanaan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk memudahkan para lansia mendapatkan vaksin booster COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang signifikan. Bahkan ada 11 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.

Provinsi-provinsi itu adalah Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Riau.

Sebelumnya, data harian sebaran COVID-19 per 31 Mei 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 340. Angka ini menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.054.973.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 247 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.423.

Sayangnya, kasus meninggal juga mengalami penambahan walau tidak signifikan seperti tahun lalu. Di hari kemarin penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 5 orang sehingga akumulasinya menjadi 156.591.

Sedangkan, kasus aktif mengalami penambahan sebanyak 88 sehingga akumulasinya menjadi 2.959.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 76.719 dan suspek sebanyak 3.484.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak.

Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

-DKI Jakarta kemarin melaporkan 132 kasus positif baru dan 111 orang sembuh.

-Jawa Barat 60 kasus konfirmasi baru dan 31 orang telah sembuh.

-Banten 44 kasus baru dan 29 sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 33 kasus positif baru dan 21 orang dinyatakan sembuh.

-Jawa Tengah di peringkat kelima dengan 15 kasus baru dan 12 orang sembuh.


15 Provinsi Nol Kasus

Ekspresi Para Lansia Saat Jalani Vaksinasi COVID-19
Warga lanjut usia (lansia) saat antre untuk mengikuti vaksin Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah masuk pada tahap 2 yang diperuntukan bagi Lansia dan petugas pelayanan publik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang terlalu signifikan pada 31 Mei 2022. Bahkan ada 15 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali.

Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

Melandainya kasus COVID-19 di Indonesia tak boleh membuat masyarakat lengah. Ahli epidemiologi Dicky Budiman mengingatkan, status pandemi masih belum dicabut dan situasi COVID-19 yang tercantum data rumah sakit bisa saja berbeda dengan angka sebenarnya di lapangan.

Ia menambahkan, dalam melihat atau menilai kondisi COVID-19 di suatu negara maka perlu ditinjau dari kapasitas sistem kesehatan masing-masing negara. Pasalnya, setiap negara memiliki karakteristik berbeda.

Dalam sistem kesehatan suatu negara ada manajemen data yang bergantung pada kemampuan deteksi yang dalam hal ini adalah testing dan tracing.

Kemampuan mengumpulkan data di negara maju dan berkembang juga berbeda. Contohnya, ketika melihat kasus kesakitan, jika di negara maju maka data ini akan mudah dilihat di rumah sakit. Pasalnya, karakteristik masyarakat di negara maju yang cenderung segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan ketika sakit.

Sedangkan di negara berkembang, masyarakat yang sakit cenderung memilih mengobati diri di rumah ketimbang harus mendatangi fasilitas kesehatan.

“Berbeda dengan negara berkembang, misalnya Indonesia yang 70 persen masyarakatnya akan mengobati diri sendiri di rumah ketika sakit ketimbang harus pergi ke fasilitas kesehatan,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Selasa (31/5/2022).

Infografis Vaksinasi Booster Covid-19 untuk Non-Lansia Sudah Dimulai? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Booster Covid-19 untuk Non-Lansia Sudah Dimulai? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya