Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Ingin Punya Anak, Apa Satu Kali Berhubungan Seksual Bisa Hamil?

Setiap hubungan seks yang dilakukan memiliki potensi untuk kehamilan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 07 Jun 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 21:00 WIB
suami istri hamil
Ilustrasi suami menemani istrinya yang hamil/copyright freepik.com/tirachardz

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan jadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh beberapa pasangan. Segala upaya pun mungkin telah dikerahkan untuk melihat garis dua tersebut.

Anda dan pasangan bahkan mungkin mempertanyakan, seberapa besar potensi kehamilan dalam satu kali berhubungan seks? Apakah mungkin untuk hamil lewat hubungan seks yang dilakukan hanya sekali atau sesekali?

Mengutip laman Kidshealth pada Selasa (7/6/2022), seorang wanita ternyata selalu memiliki potensi kehamilan setiap kali berhubungan seks. Bahkan ketika pria ejakulasi di luar yang berdekatan dekat vagina.

Menurut Mayo Clinic, jika Anda dan pasangan tengah merencanakan kehamilan, maka ada cara tersendiri yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kesuburan.

Salah satunya dengan melakukan hubungan seks secara teratur. Diketahui, angka kehamilan tertinggi terjadi pada pasangan yang melakukan hubungan seks setiap hari.

Tak berhenti di sana, berhubungan seks berdekatan dengan waktu ovulasi juga dianjurkan. Jika tidak memungkinkan untuk berhubungan seks setiap hari atau mendekati waktu ovulasi, maka disarankan untuk melakukannya setiap dua sampai tiga kali dalam seminggu.

Hal tersebut dianggap dapat membantu Anda dan pasangan untuk berhubungan seks pada masa paling subur dalam bulan tersebut.

Mayo Clinic juga menyarankan untuk menjaga berat badan pada angka yang normal. Wanita dengan kelebihan berat badan atau justru kekurangan memiliki peningkatan risiko pada gangguan ovulasi.

Kehamilan yang sehat pun bisa diperiksakan pada dokter untuk mengidentifikasi peluang. Namun jika berbicara soal peluang, maka peluang atau potensi tersebut akan selalu ada saat Anda dan pasangan melakukan hubungan seks.

Waktu Terbaik untuk Hamil

Mengutip laman Parents, waktu terbaik untuk hamil adalah ketika masa subur. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang berjalan ke tuba falopi dan bertahan selama 12 hingga 24 jam.

Kemungkinan tertingginya berada pada 24 jam setelah ovulasi atau satu hari sebelumnya. Namun mengingat sperma bisa hidup selama tiga sampai lima hari di saluran reproduksi, maka kemungkinan untuk hamil saat lima hari jelang ovulasi juga dianggap masih memungkinkan.

"Banyak orang mengikuti aturan buku teks bahwa ovulasi terjadi 14 hari setelah hari pertama menstruasi mereka. Tapi kenyataannya adalah siklus seseorang bisa bervariasi, dan ovulasi tidak selalu terjadi pada waktu yang sama," ujar Profesor Obstetri dan Ginekologi di University of Massachusetts Medical School, Machelle Seibel.

Sedangkan menurut obgyn sekaligus penulis The Mommy Docs Ultimate Guide to Pregnancy and Birth, Yvonne Bohn, jika Anda selaras dengan tubuh, kemungkinan Anda juga akan memperhatikan ketika ada peningkatan keputihan beberapa hari sebelum ovulasi.

Frekuensi Seks

Beberapa pasangan berpikir bahwa mengurangi frekuensi seks untuk mempersiapkan sperma atau hanya berhubungan seks pada masa ovulasi dapat membuat hamil terjadi dengan lebih mudah.

Memang, meski menunda berhubungan seks bisa meningkatkan jumlah sperma, itu juga bisa menurunkan motilitas sperma.

Terlebih, menurut direktur medis di The Reproductive Sciences Center, Samuel Wood sangat mudah untuk melewatkan masa subur jika seks terbatas hanya pada saat Anda berpikir Anda sedang berovulasi.

"Karena banyak orang percaya bahwa mereka berovulasi padahal sebenarnya tidak," ujarnya.

Maka itulah mengapa dianjurkan untuk berhubungan seks setiap hari atau setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Lebih lanjut Samuel mengungkapkan bahwa di sisi lain, berhubungan seks terlalu sering juga dapat menyebabkan masalah potensial.

"Jika hanya untuk tujuan reproduksi, berhubungan seks beberapa kali sehari atau bahkan setiap hari dapat menyebabkan kelelahan, dan pasangan mungkin mulai melihat seks hanya sebagai tugas," ujar Samuel.

Sehingga ketika sedang masa subur, salah satu atau kedua individu mungkin saja tidak sedang tertarik untuk berhubungan seks.

Tes Kehamilan

Selanjutnya mengenai tes kehamilan, Anda pun mungkin mempertanyakan kapan waktu terbaik untuk memeriksakan kehamilan usai berhubungan seks.

Pembuahan yang terjadi karena sel sperma membuahi sel telur di saluran reproduksi bisa terjadi enam sampai 12 hari setelah berhubungan seks.

Dari sana, sel telur yang telah dibuahi akan melakukan perjalanan ke rahim dan ditanamkan di lapisan rahim untuk memulai kehamilan.

Cara lainnya untuk meningkatkan potensi kehamilan adalah dengan meningkatkan kesehatan reproduksi.

"Penting untuk memperhatikan kesehatan Anda secara umum karena masalah seperti berat badan, merokok, stres, dan obat-obatan dapat mempengaruhi kesuburan," ujar direktur divisi endokrin reproduksi dan infertilitas di Institute for Reproductive Medicine and Science, dr Serena Chen.

Sehingga menurutnya, sebelum mencoba untuk hamil, ada baiknya Anda dan pasangan melakukan pemeriksaan medis untuk membahas masalah apa pun yang dapat memengaruhi kesuburan atau kehamilan.

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya