Liputan6.com, Jakarta - Selain dehidrasi, berbagai masalah kulit dialami jemaah haji di tengah suhu panas dengan kelembapan rendah di Arab Saudi. Setidaknya, jemaah haji Indonesia mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah yang pada akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan. Kondisi tersebut juga bisa mengarah pada terjadinya penyakit, atau memperparah kondisi kesehatan orang yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes.
Disampaikan dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah dr Milany Harirahmawati, penyakit kulit yang sering terjadi pada jemaah haji diantaranya xerosis cutis, dermatitis atopik, dan selulitis. Milany mengatakan, penyakit kulit itu bisa dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembapannya.
Baca Juga
Orang yang mengidap xerosis cutis, kata Milany, mempunyai ciri-ciri kulit terasa kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah. Jika jamaah mengalami gejala ini maka segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.
Advertisement
“Jamaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci,” kata dr. Mel, Sapaannya.
Sementara itu dermatitis atopik, kata dr. Mel adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jamaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembapd, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.
“Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” katanya.
Jangan Biarkan Kulit Kering
dr. Mel menyarankan jamaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis.
Selulitis merupakan peradangan jaringan sub kutis akibat infeksi bakteri. Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.
“Untuk itu jamaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” katanya.
Advertisement
Cara Jaga Kondisi Kulit
Pola makan dan asupan cairan berperan dalam menjaga kondisi kulit. Seperti pernah disampaikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin Kardiana Dewi saat Ramadhan lalu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kulit tetap lembap.
1. Cukup Minum Air Putih
Manusia memerlukan asupan harian minimal 1,5 hingga 2 liter air putih. Jumlah tersebut setara dengan 8 gelas air per hari.
“Hindari minuman berkalori tinggi, serta gula yang berlebih, seperti soda atau sirup, karena dapat menyebabkan timbulnya permasalahan pada kulit terutama yang sensitif, seperti jerawat, iritasi hingga eksim,” tambahnya.
2. Perhatikan Durasi Mandi
Hindari mandi terlalu lama terlebih menggunakan air yang terlalu panas. Hal ini dapat menghilangkan minyak alami kulit sehingga kulit menjadi kering dalam jangka panjang.
Aktivitas scrubbing juga sebaiknya dilakukan cukup seminggu sekali.
Gunakan Pelembap Sesuai Jenis Kulit
3. Pastikan Asupan Makanan Sehat
Makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kulit. Kurma, misalnya. Kardiana mengatakan, konsumsi kurma secara wajar dapat membuat kulit menjadi lembut.
"Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah-buahan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, pepaya, jeruk dan nanas, juga dapat menjaga kelembapan kulit,” ujarnya.
4. Gunakan Pelembap
Ketahui jenis kulit Anda sebelum memilih pelembap. Ketika sudah tahu, pilih pelembap bertekstur ringan atau water based untuk kulit berminyak. Sedangkan untuk kulit kering, pilih pelembap yang teksturnya lebih pekat atau creamy.
"Jika sedang mengalami masalah eksim pada kulit, gunakan lotion dengan kandungan hypoallergenic," imbuhnya.
Advertisement