Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Agustus 2022, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ditargetkan mengantongi izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Lalu, kapan Vaksin Merah Putih siap digunakan sebagai vaksin booster kedua atau dosis 4, apalagi tenaga kesehatan (nakes) sudah mulai menerima vaksinasi booster kedua sejak 29 Juli 2022?
Baca Juga
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menjawab, harus ada uji klinik dulu bila Vaksin Merah Putih hendak digunakan sebagai booster. Artinya, walaupun Vaksin Merah Putih sudah melengkapi uji klinik fase 1, 2, dan 3, tetap ada penelitian khusus untuk penggunaan booster.
Advertisement
"Nanti tentu harus ada mekanisme clinical trial (uji klinik vaksinasi booster) lebih dulu. Kalau memang clinical trial, Vaksin Merah Putih itu sudah masuk dalam clinical trial tahap booster, maka tentu bisa digunakan," jelas Dante usai acara Penandatangan Kerja Sama Prodia dengan IHH Healthcare Malaysia di Prodia Tower, Jakarta, ditulis Minggu (31/7/2022).
"Tetapi yang paling penting adalah clinical trial Vaksin Merah Putih itu."
Saat ini, Vaksin Merah Putih Unair - Biotis memasuki tahap Uji Klinik Fase 3. Pada tahap ini, subjek yang akan diikutsertakan dalam uji klinik sebanyak 4.005 orang. Kick off Uji Klinik Vaksin Merah Putih Fase 3 telah berlangsung pada 27 Juni 2022.
Diprediksi, hasil uji klinik fase 3 vaksin COVID-19 karya anak bangsa ini dalam dua bulan, data yang dikumpulkan sudah bisa terlihat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penggunaan Booster dan Vaksin Anak
Vaksin Merah Putih Unair - Biotis merupakan produk vaksin COVID-19 dalam negeri. Pada tahap uji klinik fase 3, direncanakan akan melibatkan 4.005 subjek bekerja sama dengan 5 rumah sakit.
Kelima rumah sakit, yakni RSUD dr. Soetomo Surabaya, RS UNAIR Surabaya, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RSUD dr. Soebandi Jember. Uji klinik dilakukan demi memastikan efikasi dan memonitor adverse reaction -- keparahan atau efek samping -- dari Vaksin Merah Putih.
Melalui rilis resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tertanggal 1 Juli 2022, selain sebagai vaksin utama, Vaksin Merah Putih turut didorong untuk dapat digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin pada anak.
Demi meningkatkan akses vaksin ke tingkat global, Vaksin Merah Putih juga didorong untuk didaftarkan dan mendapatkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Emergency Use Listing (EUL). Hal ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin COVID-19.
Pemerintah mendukung penggunaan vaksin Merah Putih untuk meningkatkan penggunaan produk obat maupun bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal.
Advertisement
Alternatif Pilihan Vaksin COVID-19
Terkait uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI Agusdini Banun Saptaningsih mengatakan, upaya ini menjadi bentuk kesiapan infrastruktur riset dan manufaktur, serta sumber daya manusia dalam negeri untuk produksi vaksin.
”Kami berharap agar kerja sama industri, akademisi/lembaga riset, dan Pemerintah seperti pada momen ini (uji klinik vaksin) akan meningkatkan resiliensi (ketahanan) sektor farmasi di Indonesia,” katanya saat menghadiri Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih Unair - Biotis di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (27/6/2022).
Sementara itu, Kepala BPOM RI Penny K. Lukito menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih dapat berjalan dengan lancar, sehingga hasilnya segera diterima dengan baik untuk dapat dilakukan proses selanjutnya.
“Vaksin Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin COVID-19 di Indonesia, tapi juga dapat menjadi produk ekspor ke depannya,” ucapnya.
Vaksin Donasi Internasional
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Vaksin Merah Putih Unair - Biotis diproyeksikan tak hanya untuk booster dan vaksin anak, melainkan sebagai vaksin donasi internasional. Diharapkan vaksin ini dapat menembus negara dengan populasi agama Islam.
“Presiden (Joko Widodo/Jokowi) bersedia menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia, khususnya sebagai Ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,” katanya saat konferensi pers pada Rabu, 9 Februari 2022.
Demi mencapai tujuan tersebut, Budi Gunadi menegaskan, setelah proses uji klinik, Vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin menempuh proses registrasi skala global.
“Sebelum diedarkan secara internasional, Vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di WHO dan mendapatkan listing (EUL) internasional,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya tentang percepatan uji klinik Vaksin Merah Putih dari fase 1 hingga 3.
“Kami bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri,” tuturnya.
Advertisement