Benarkah Gigi Berlubang Itu Menular?

Konsep menularnya adalah bakteri yang sangat khas.

oleh stella maris pada 28 Agu 2022, 16:22 WIB
Diperbarui 29 Agu 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi Gigi berlubang
ilustrasi gigi berlubang.Photo by Mufid Majnun on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Hampir setengah dari populasi dunia, termasuk Indonesia dari berbagai lapisan usia, mengalami masalah gigi dan mulut.

Permasalahan gigi dan mulut masih memang menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia. Apalagi ternyata, terjadi penurunan jumlah orang yang tak menyikat gigi dua kali sehari.

Hal itu terungkap berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang diketahui bahwa 1 dari 3 orang dewasa mengaku melewati hari tanpa menyikat gigi dan 73% orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.

Dari jumlah tersebut diketahui pula bahwa ada penurunan soal perawatan gigi dan mulut. Dibandingkan survei pada 2018, sebanyak 5% orang dewasa dan 11% anak-anak tak menyikat gigi dua kali sehari.

Permasalahan gigi dan mulut bahkan makin terasa ketika pandemi. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%), salah satunya karena berkurangnya interaksi tatap muka.

Potensi Gigi Berlubang

Perlukah Gigi Berlubang Dirawat di Dokter Gigi?
Perlukah Gigi Berlubang Dirawat di Dokter Gigi?

Permasalahan gigi berlubang yang disebabkan karena tak menyikat gigi dua kali sehari, sebenarnya sudah diketahui. Namun sayangnya, masih banyak yang mengabaikannya.

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia mengatakan, untuk terjadinya gigi berlubang, prosesnya sangat panjang.

"Dampak nggak menyikat gigi itu dahsyat sekali, ditambah masih banyak orang yan enggan ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisi giginya. Saat gigi terlubang yang mungkin terlihat kecil, padahal di dalam mulut ada miliaran bakteri dan jika dibiarkan akan terjadi abses yang akan menjadi lokal infeksi," kata Mirah dalam sebuah kesempatan beberapa waktu yang lalu.

Lalu pertanyaannya sekarang, apakah benar ketika gigi berlubang, dapat menularkan ke orang lain? Mirah menjelaskan konsep menularnya gigi berlubang bukan seperti penularan penyakit karena virus.

"Konsep menularnya adalah bakteri yang sangat khas. Ketika menular ditransmisikan melalui mulut orang lain. Misalnya dari meniup makanan saat makanan tersebut panas, menggunakan sikat gigi yang sama. Jadi intinya sakit gigi (gigi berlubang) itu nggak menular, namun dapat tersebar melalui transmisi karena perilaku manusia itu sendiri," jelas Mirah.

Nah, jadi sudah jelas ya bahwa gigi berlubang nggak menular. Untuk mencegah gigi berlubang, Mirah mengingatkan kembali tentang pentingnya rutin menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Untuk pasta giginya, Mirah menyarankan untuk menggunakan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride untuk memberikan perlindungan maksimal dari gigi berlubang sekaligus membuat gigi 10 kali lebih kuat.

"Jangan lupa untuk kontrol rutin ke dokter gigi enam bulan sekali," tutupnya.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya