Liputan6.com, Jakarta Vaksin COVID-19 buatan Indonesia IndoVac sedang menunggu terbitnya Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Proses pengajuan kehalalan dan audit dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan Sertifikat Halal MUI sudah selesai dilakukan.
Diharapkan Sertifikat Halal IndoVac dapat segera terbit dalam waktu dekat. Indovac merupakan nama baru Vaksin COVID-19 BUMN hasil kerja sama BUMN Farmasi, PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
"Vaksin COVID-19 BUMN ini, telah melewati audit aspek kehalalan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Diharapkan sertifikasi itu dapat segera terbit," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 8 September 2022.
Advertisement
Keberhasilan dalam pengembangan vaksin COVID-19 IndoVac yang telah dilakukan sejak November 2021, menurut Honesti adalah sebuah pencapaian (milestone) penting bagi Indonesia di bidang farmasi dan kesehatan.
Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat yang menyediakan bibit (seed) vaksin telah berhasil mengembangkan vaksin IndoVac dengan platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based). Saat ini IndoVac sudah melewati uji klinik fase 1 dan 2, serta dalam proses uji klinik fase 3 untuk usia 18 tahun ke atas.
"Penggunaan platform teknologi vaksin IndoVac sangat menguntungkan, karena kompatibel dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia di pabrik kami. Selain itu, platform teknologi protein rekombinan ini juga memiliki benefit (manfaat) lain, yaitu dapat diadaptasi ke varian (strain) baru COVID-19," lanjut Honesti.
"Dari hasil uji klinik fase 1 dan 2, IndoVac memiliki kualitas dan keamanan yang baik, efikasi juga tidak kalah dengan vaksin COVID-19 lainnya. Selanjutnya, uji klinik fase 3, kami sedang menyelesaikan laporannya."
Target EUA Terbit September 2022
Tak hanya pengajuan sertifikasi kehalalan IndoVac agar menjamin rasa aman masyarakat Indonesia, sejak Juli 2022, Bio Farma intensif berkomunikasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk pemenuhan data-data pendukung demi memeroleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
"Diharapkan (EUA) dapat dirilis dalam waktu dekat. Sesuai pernyataan Kepala BPOM, Bu Penny K. Lukito saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI beberapa hari lalu (30 Agustus 2022), EUA IndoVac akan dirilis sekitar pertengahan September 2022," Honesti Basyir menambahkan.
Pada RDP di DPR RI, Penny mengatakan, saat ini Indovac masih dalam tahapan uji klinik fase 3. Kelengkapan data interm uji klinik terus dilakukan demi mendapatkan izin EUA sehingga bisa segera digunakan untuk vaksinasi COVID-19 masyarakat.
Proses EUA serupa juga sedang diurus untuk Vaksin Merah Putih Inavac yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
"Vaksin dalam negeri Merah Putih Unair dan vaksin Bio Farma dalam pengembangannya masih uji klinik fase 3. Ini sedang dalam proses. Mudah-mudahan, harapannya September ini sudah bisa dikeluarkan EUA-nya," katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
Advertisement
Kehalalan Jadi Faktor Utama
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Vaksin COVID-19 produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) halal. Vaksin yang dinamai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) IndoVac ini akan menjalani uji klinis.Â
BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) telah berhasil mengembangkan vaksin COVID-19 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah pengembangan salah satunya untuk menekan kebergantungan impor.
"PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine telah menghasilkan capaian yang luar biasa. Perusahaan milik negara ini menunjukkan karya membanggakan yang akan mendukung kesehatan dan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia dari pandemi COVID-19," ujar Erick, Jumat (2/9/2022).
Sejak proses awal, pengembangan Vaksin IndoVac ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang. Pihaknya berharap segera mendapatkan sertifikasi halal setelah keluarnya izin darurat dari BPOM.
"Sejak awal saya sudah menegaskan kehalalan harus jadi faktor utama, sehingga vaksin COVID-19 BUMN ini sudah dirancang untuk menjadi vaksin halal," tegas Erick.
Daftarkan Hak Paten
Bio Farma, terang Honesti Basyir juga telah mendaftarkan nama vaksin 'IndoVac' ke Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022. Nama vaksin produksi Bio Farma, IndoVac, diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Saat ini, masih dalam tahap pengumuman. Jika tidak ada keberatan dari pihak lainnya, maka proses ke tahap berikutnya sampai keluar sertifikat merek IndoVac sebagai paten Bio Farma dari Kementerian Hukum dan HAM," ucapnya.
Tahapan pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dimulai dengan permohonan, kemudian pemeriksaan formalitas. Setelah berbagai dokumen dan persyaratan dinyatakan lengkap, masuk ke tahap pengumumam.
"Jika tidak ada keberatan dari pihak lainnya, tahap berikutnya adalah pemeriksaan substantif, lalu didaftarkan dan mendapatkan sertifikat (HaKI) dari Kementerian Hukum dan HAM," imbuh Honesti.
Advertisement