Siap-siap, Vaksin Cacar Monyet dari Denmark Sebentar Lagi Tiba di RI

Vaksin cacar monyet dari Denmark akan segera tiba di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Sep 2022, 15:14 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi vaksin booster
Ilustrasi pemberian vaksin (dok.pexels)

Liputan6.com, Jakarta Vaksin cacar monyet (monkeypox) dari Denmark rupanya akan segera tiba di Indonesia. Indonesia sebelumnya sudah memesan 2.000 vaksin cacar monyet dari perusahaan bioteknologi Bavarian Nordic, Denmark.

Kabar baik ini disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin. Walau begitu, ia tak menyebut secara rinci kapan waktu kedatangan vaksin cacar monyet tersebut, apakah bulan ini atau bulan depan.

Ditegaskan kembali, vaksin cacar monyet yang datang dalam jumlah terbatas dan hanya diberikan kepada kelompok orang yang berisiko terpapar virus Monkeypox.

"Sebentar lagi akan datang, tapi itu sangat terbatas. Kita berikan ke orang-orang yang berisiko," kata Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers 'COMSTECH-OIC Fellowship Program dan Peresmian Laboratorium Jejaring OIC Center of Excellence (CoE) on Vaccines and Biotechnology Products' di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta pada Kamis, 15 September 2022.

Indonesia mendatangkan vaksin cacar monyet Imvamune dari Bavarian Nordick Denmark. Vaksin dengan platform live attenuated dari virus yang dilemahkan didatangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sebagai catatan, informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) menyatakan, JYNNEOS Vaccine besutan Bavarian Nordic Denmark untuk cacar monyet memiliki penyebutan lain yang juga dikenal dengan Imvamune atau Imvanex.

Harapan Tahun 2022 Bisa Digunakan

Arti Mimpi Disuntik yang Membawa Kabar Buruk
Ilustrasi vaksin Credit: pexels.com/cottonbro

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan kemenkes RI Lucia Rizka Andalusia menambahkan, vaksin cacar monyet yang akan tiba nanti diharapkan dapat segera digunakan. Artinya, pada tahun 2022 sudah bisa disuntikkan ke kelompok sasaran yang berisiko.

"Vaksin monkeypox dipesan 2.000 dosis ya. Kita sudah kontrak (dengan perusahaan Bavarian Nordic) dan dalam waktu dekat datang. Ya, diharapkan tahun ini sudah bisa dipakai," terangnya menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.

"Sasarannya (suntik vaksin cacar monyet) ya kalau menurut epidemiologi itu yang berisiko tinggi dan perlu divaksin. Kita melihat beberapa orang yang perlu divaksin. Yang divaksin itu bukan yang sudah terkena (positif monkeypox) lho ya, yang belum terkena (sasaran suntiknya)."

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, orang-orang yang berisiko menerima vaksin monkeypox, yakni mereka yang memiliki masalah dengan gangguan imunitas.

"Itu sangat terbatas, karena itu akan diberikan secara terbatas kepada masyarakat yang immunocompromised. Jadi, tidak semuanya dan sebagian besar masyarakat di tahun 1980 kan sebenarnya sudah ada (mendapat vaksin cacar/smallpox)," bebernya beberapa waktu lalu.

Penggunaan Vaksin Imvamune

Ilustrasi vaksin (pexels)
Ilustrasi vaksin (pexels)

Kandidat vaksin cacar monyet sebagaimana informasi yang dihimpun Bio Farma, antara lain:

Imvamune Bavarian Nordick Denmark

  1. Platform: Live attenuated
  2. Indikasi: Smallpox, Monkeypox, Orthopoxvirus
  3. Indikasi usia: 18 tahun ke atas
  4. Teknologi: Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN)
  5. Informasi lainnya: World supply terbatas, pemberian 2 dosis disimplifikasi menjadi 1 dosis, telah digunakan di Amerika Serikat dan Kanada, pemberian diutamakan untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP)

Kanada menjadi salah satu negara pengguna Imvamune. Imvamune adalah vaksin hidup yang dilemahkan dan telah disetujui di Kanada untuk perlindungan terhadap cacar (smallpox), cacar monyet, dan penyakit terkait orthopoxvirus lainnya. Ini adalah vaksin smallpox generasi ke-3.

Penggunaan Imvamune belum dipelajari pada individu kurang dari 18 tahun atau pada mereka yang sedang hamil atau menyusui, menurut informasi dari Health Canada.

Imvamune dapat digunakan sebagai profilaksis pasca pajanan (PEP) pada individu dengan paparan monkeypox berisiko tinggi. Ini didasarkan pada bukti penelitian pada hewan dan pengalaman sejarah dengan vaksin cacar pada manusia yang menyarankan bahwa vaksinasi setelah terpapar infeksi monkeypox dapat mencegah infeksi atau mengurangi keparahan penyakit pada mereka yang terinfeksi.

Efektivitas Cegah Cacar Monyet

Amerika Serikat Batasi Vaksin Janssen Usai Muncul Risiko Pembekuan Darah, Bagaimana Indonesia?
Vaksin (pexels/anna shvets).

JYNNEOS (juga dikenal sebagai Imvamune atau Imvanex) adalah vaksin yang saat ini dilisensikan di Amerika Serikat untuk mencegah cacar. JYNNEOS diberikan sebagai virus hidup yang tidak bereplikasi. Caranya, diberikan sebanyak dua kali suntikan.

Virus Monkeypox berkaitan erat dengan virus penyebab penyakit cacar, maka vaksin cacar (smallpox) dapat melindungi orang dari penyakit cacar monyet. Data masa lalu dari Afrika menunjukkan, vaksin cacar setidaknya 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.

Efektivitas JYNNEOS terhadap monkeypox disimpulkan dari studi klinis tentang imunogenisitas JYNNEOS dan data kemanjuran dari penelitian pada hewan, dikutip dari CDC.

Vaksin cacar dan cacar monyet efektif melindungi orang dari cacar monyet bila diberikan sebelum terpapar cacar monyet. Para ahli juga percaya bahwa vaksinasi setelah paparan cacar monyet dapat membantu mencegah penyakit atau membuatnya kurang parah.

Artinya, semakin cepat orang yang terpapar mendapatkan vaksin monkeypox, maka akan semakin baik dalam penanganannya.

CDC merekomendasikan agar vaksin JYNNEOS diberikan dalam waktu 4 hari sejak tanggal paparan untuk mencegah timbulnya penyakit. Jika diberikan antara 4 - 14 hari setelah tanggal paparan, vaksinasi dapat mengurangi gejala penyakit, tetapi mungkin tidak mencegah penyakit.

Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia
Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya