Cara Efektif Kurangi Bau Badan, Jaga Kebersihan hingga Hindari Konsumsi Bawang Berlebihan

Dokter spesialis kulit dan kelamin Margaretha Indah Maharani menjelaskan soal cara efektif mengurangi bau badan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Nov 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 13:00 WIB
Margaretha Indah Maharani
Dokter spesialis kulit dan kelamin Margaretha Indah Maharani. Foto: tangkapan layar Instagram @doc.run.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kulit dan kelamin Margaretha Indah Maharani menjelaskan soal cara efektif mengurangi bau badan.

Menurutnya, cara efektif cegah bau badan yang pertama adalah menjaga kebersihan. Ini termasuk kebersihan badan dan kebersihan pakaian yang menempel di badan.

“Karena kalau pakaiannya berbau, tubuh kita bagaimanapun juga akan ikut menempel baunya. Kebersihan badan jelas, karena di area lipatan yang lembap itu jumlah bakteri bisa meningkat,” kata dokter yang karib disapa Rani kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Kamis (17/11/2022).

“Kita tahu bakteri yang meningkat terutama di daerah-daerah lembap dan yang memiliki jumlah kelenjar apokrin tinggi akan menyebabkan bau badan semakin menyengat.”

Kelenjar apokrin terutama terletak di daerah ketiak. Oleh karena itu, pada saat mandi daerah ini perlu diperhatikan supaya lebih bersih, tambah Rani.

Selain kebersihan, hal kedua yang perlu diperhatikan adalah makanan. Bawang-bawangan, rempah-rempah seperti bumbu kari dan jinten, alkohol, dan rokok residunya bisa dikeluarkan melalui keringat sehingga menyebabkan bau badan. Disarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan. 

“Maka hindari makanan-makanan seperti itu.”

Bau badan juga dipengaruhi oleh tingginya aktivitas. Semakin panas-panasan, tubuh semakin berkeringat, suhu tubuh meningkat, area lipatan semakin lembab, dan jumlah bakteri semakin meningkat.

Untuk itu, sebelum beraktivitas atau berolahraga, maka sebaiknya mandi terlebih dahulu supaya ketika berkeringat setidaknya tubuh dalam keadaan bersih sehingga jumlah bakterinya berkurang, Rani menyarankan.

“Jadi saat olahraga kemudian keringat berlebih maka bau badan tidak akan terlalu menyengat. Kemudian mandi lagi setelah beraktivitas berat seperti olahraga tadi.”

Deodoran Antiperspirant

Selain karena aktivitas berat, ada pula orang yang secara genetik memiliki kelenjar apokrin yang lebih berbau. Penggunaan deodoran yang sifatnya sebagai antiperspirant dapat membantu mengurangi keringat sehingga mengurangi kelembaban terutama di daerah lipatan.

Dapat pula memilih deodoran yang mengandung antibacterial untuk mengurangi aktivitas bakteri. Jadi, bukan memilih deodoran yang hanya untuk melawan bau dengan memberikan sensasi wangi saja, tapi harus punya efek antibacterial, kata Rani.

“Kemudian ya kebiasaan-kebiasaan seperti menggunakan pakaian yang nyaman itu kan akan mengurangi keringat pada prinsipnya, jadi akan mengurangi bau badan.”

Rani juga menyebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan bau badan. Faktor-faktor itu termasuk:

- Kebersihan tubuh

- Kebersihan pakaian

- Aktivitas dan metabolisme tubuh (keringat berlebih)

- Makanan, minuman, merokok

- Genetik: produksi kelenjar apokrin

- Peran bakteri

- Kelembaban (dipengaruhi pakaian).

Bau Badan di Kalangan Mahasiswa USK

Terkait bau badan, baru-baru ini ada surat pemberitahuan yang viral. Surat ini dikeluarkan oleh Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), Aceh.

Pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Jurusan Laina Hilma Sari diluncurkan lantaran banyak mahasiswa yang mengeluarkan bau badan sehingga menimbulkan keluhan dari dosen.

Dalam surat itu disebutkan bahwa cara mengurangi bau badan adalah:

- Mandi teratur

- Gunakan sabun anti bakteri

- Keringkan badan dengan baik

- Pilih pakaian sejuk

- Ganti baju dan pakaian dalam secara teratur

- Kurangi makan minyak dan bawang.

Terkait hal ini, Rani mengatakan bahwa cara-cara di atas memang bisa dilakukan untuk mengurangi bau badan.

“Bisa (mengurangi bau badan). Mandi teratur akan meningkatkan kebersihan, mengurangi bakteri. Apalagi memakai sabun anti bakteri, terutama saat aktivitas berat,” katanya.

Tawas Bisa Jadi Opsi

Ia menambahkan, pakaian sejuk akan membantu sirkulasi sehingga mengurangi kelembaban, mengurangi keringat berlebih, dan mengurangi pertumbuhan bakteri.

Anjuran untuk mengurangi konsumsi bawang juga tidak keliru. Menurut Rani, bawang-bawangan memengaruhi bau badan karena metabolitnya dikeluarkan lewat keringat.

“Selain itu, rempah-rempah seperti kari atau jinten kemudian alkohol juga residunya dikeluarkan melalui keringat sehingga bisa memengaruhi bau badan.”

Surat dari USK pun menerangkan bahwa ketiak merupakan area paling berkeringat yang menyebabkan bau badan dan harus dirawat salah satunya dengan menggunakan antiperspirant atau zat kimia yang bisa mengurangi produksi keringat.

Salah satu bahan antiperspirant yang biasa digunakan di masyarakat adalah tawas. Menurut Rani, penggunaan tawas juga bisa menjadi salah satu pilihan dalam mengurangi bau badan.

“Benar. Tawas bisa menjadi salah satu opsi mengurangi bau badan dan juga sebagai antiperspirant sehingga mengurangi keringat berlebih,” ujarnya.

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran
Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya