Mengapa Berat Badan Seseorang Cenderung Turun Ketika Sakit?

Ketika Anda sakit, berat badan akan turun beberapa kilogram. Mengapa demikian?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2022, 06:00 WIB
Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah mengalami sakit perut selama lebih dari beberapa jam, berat badan kemungkinan akan turun beberapa kilogram.

Tidak makan serta memuntahkan semua yang dimakan selama sehari terakhir menyebabkan berat badan turun. Namun, apakah berat badan benar-benar turun atau akan kembali naik lagi?

Ketika Anda menderita gastroenteritis atau yang lebih sering disebut flu perut, gejala yang paling umum adalah muntah dan diare. Anda mungkin juga mengalami mual, demam, kram perut, serta kelelahan. Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, bakteri, atau bahkan parasit.

Jika Anda mengalami diare dan muntah beberapa kali, Anda kehilangan banyak cairan tubuh dalam waktu singkat. Anda juga kesusahan makan dan minum tanpa muntah, sehingga tidak dapat mengganti nutrisi yang dikeluarkan dengan mudah.

Perubahan drastis volume cairan dalam tubuh ini dapat berpengaruh pada angka timbangan, dilansir laman Verywellhealth. Jika gejala berlangsung selama beberapa hari, perubahan berat badan yang terjadi bisa sangat drastis.

Meskipun demikian, karena sebagian besar berat yang turun ketika sakit adalah "berat air," kemungkinan berat akan naik lagi ketika Anda merasa lebih baik dan sudah bisa makan dan minum lagi.

Oleh sebab itu, perlu diingat bahwa menjadi sakit bukan cara untuk menurunkan berat badan. Sebaliknya, gangguan makan makan  dapat menyebabkan berbagai dampak negatif.

Bulimia adalah salah satu gangguan makan serius yang bahkan dapat mengancam jiwa. Bahkan seseorang yang tidak menderita bulimia tetapi berpikir berat badannya akan turun jika terkena virus perut mungkin akan kecewa ketika menemukan bahwa berat badan akan naik lagi segera setelah Anda pulih.

Alasan Berat Badan Naik Lagi

Mengatasi Masalah Pada Sistem Pencernaan Tubuh
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Alasan berat badan naik lagi selepas pulih dari sakit karena ketika muntah, Anda tidak kehilangan lemak. Melainkan, tubuh berusaha menyingkirkan virus, bakteri, atau kuman lain yang membuat Anda sakit.

Muntah dan diare adalah gejala penyakitnya—pertahanan tubuh Anda terhadap kuman. Ini menghilangkan makanan serta cairan apa pun yang berada saluran pencernaan untuk membunuh kuman-kuman tersebut. Itulah mengapa Anda muntah.

Setelah pulih dan dapat kembali makan seperti sebelumnya, semua—atau setidaknya sebagian besar—berat badan akan kembali karena Anda dapat menahan makanan dan cairan tetap di dalam tubuh dan tidak muntah lagi.

Risiko dan kekhawatiran terbesar akan flu perut bagi kebanyakan orang adalah dehidrasi. Hal ini lebih mungkin terjadi pada bayi, anak-anak, serta lansia.

Tanda-tanda dehidrasi pada remaja dan orang dewasa meliputi:

-Mulut kering atau lengket-Penurunan buang air kecil

-Urin yang sangat gelap

-Sakit kepala

-Kram otot

-Mudah tersinggung atau kebingungan-Pusing atau rasa ingin pingsan

-Pernapasan cepat

-Detak jantung cepat

-Mata cekung

-Kehilangan kesadaran

Tanda Dehidrasi pada Anak

Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan anak kecil meliputi:

-Penurunan jumlah popok basah (Bayi seharusnya memiliki minimal 6 popok basah per hari)

-Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis

-Lesu, tidak mau bermain atau tersenyum

-Mulut kering

-Mengantuk berlebihan-Kulit keriput dan kering

-Tangan dan kaki dingin serta kering.

Biasanya, tidak ada perawatan khusus untuk flu perut selain menunggunya hilang dengan sendirinya. Karena penyakit ini paling sering disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan membantu.

Bahkan sebagian besar flu perut yang disebabkan oleh bakteri, misalnya salmonella, hilang dengan sendirinya dan biasanya tidak diobati dengan antibiotik.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mencegahnya sejak awal. Ini tidak selalu mudah, terutama jika terdapat orang lain di rumah Anda yang mengalaminya. Akan tetapi, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencoba membatasi penyebaran kuman tersebut.

Salah satunya yaitu mencuci tangan. Mencuci tangan sangat penting. Cuci sesering mungkin:

-Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan-Sebelum dan sesudah makan

-Setelah menggunakan kamar mandi-Setelah mengganti popok

-Setelah menyentuh apa pun yang telah disentuh oleh teman atau anggota keluarga yang sakit.

Cari Bantuan Medis

Gejala Usus Buntu hingga Gas Usus
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Polina

Jika Anda khawatir tentang dehidrasi, hubungi dokter atau cari bantuan medis. Dalam beberapa kasus, dehidrasi dapat ditangani di rumah jika Anda atau anak mampu menahan cairan di dalam tubuh tanpa muntah.

Penting untuk melanjutkan makan dan minum secara perlahan jika Anda telah muntah, karena makan terlalu banyak dan cepat dapat menyebabkan muntah lagi. Jika Anda tidak dapat menahan sejumlah cairan dalam tubuh, hubungi dokter.

Ada obat-obatan yang dapat diminum agar berhenti muntah. Jika dehidrasi cukup parah, Anda mungkin memerlukan cairan infus untuk memulihkan tubuh.

Jika Anda memiliki gejala flu perut yang berlangsung lebih dari seminggu atau muntah terus-menerus selama lebih dari 24 jam, hubungi dokter.

Kebanyakan gastroenteritis hilang dengan sendirinya setelah satu atau dua hari. Diare dapat bertahan lebih lama tetapi seharusnya membaik seiring berjalannya waktu.

Dalam beberapa kasus, mungkin ada penyebab lain dari gejala Anda sehingga diperlukan tes atau perawatan tambahan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya